> >

Save The Children: Sudah Tidak Ada Tempat Aman untuk Anak-Anak di Gaza

Kompas dunia | 1 Juni 2024, 15:33 WIB
Asap mengepul pasca pengeboman Israel di Jalur Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa 28 Mei 2024. Serangan udara dan tembakan artileri Israel menewaskan setidaknya 37 orang di tenda pengungsi kota Rafah, area yang sama dengan pengeboman mematikan tempo hari. (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS.TV - Serbuan Israel ke Rafah membuat Save The Children bersuara dan menyerukan tindakan mendesak untuk melindungi warga sipil di Rafah.

Yayasan perlindungan anak-anak tersebut menegaskan saat ini sudah tak ada tempat aman untuk anak-anak di Gaza.

Serangan ke Rafah terjadi, hanya beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militer ke Rafah.

Baca Juga: Uni Eropa Sanksi Gubernur Rusia, Dituduh Pasok Senjata ke Korea Utara

Setidaknya 66 orang tewas, dan ratusan lainnya terluka, termasuk anak-anak, sejak pengeboman terus menerus di Rafah.

Kementerian Kesehatan Gaza dan PBB, mengungkapkan pada serangan Israel di Rafah pada Selasa (28/5/2024), setidaknya menewaskan 21 orang termasuk anak-anak dan perempuan.

Dalam siaran pers-nya, Country Director Save The Children di Wilayah Pendudukan Palestina Xavier Joubert mempertanyakan para pemimpin dunia.

Ia menegaskan bukti apa lagi yang dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang aman untuk anak-anak dan keluarga di Gaza.

Save the Children termasuk di Indonesia juga menyerukan tindakan mendesak dan dan segera untuk melindungin warga sipil di Rafah, dan seluruh Gaza.

Save The Children Indonesia juga mengapresiasi langkah cepat dan strategis yang dilakukan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri RI.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU