Jumlah Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Melampaui 33.800 Orang, Korban Utamanya Anak-anak
Kompas dunia | 17 April 2024, 07:46 WIBRAFAH, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas Palestina akibat perang Israel-Hamas per hari Selasa, 16/4/2024, menjadi 33.843 warga sipil, usai jasad 46 orang yang tewas akibat serangan Israel telah dibawa ke rumah sakit setempat dalam 24 jam terakhir.
Tidak hanya itu, serangan yang terus berlangsung juga melukai 76.575 warga Palestina, menurut keterangan tambahan dari kementerian.
"Masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, dan penyelamat tidak dapat menjangkaunya," demikian disampaikan dalam laporan tersebut.
Pihak UNICEF juga angkat bicara mengenai situasi yang memprihatinkan ini. Spesialis Komunikasi UNICEF, Tess Ingram, yang baru saja meninggalkan Gaza setelah dua minggu berada di sana, menggambarkan bagaimana anak-anak di Gaza telah menjadi simbol dari penderitaan akibat perang yang berkepanjangan.
"Ini benar-benar mengenaskan. Anak-anak menjadi korban terberat dari perang ini," kata Ingram dalam konferensi pers PBB di Jenewa hari Selasa, 16/4/2024.
Menurut Ingram, Di luar belasan ribu anak-anak Gaza yang tewas terbunuh serangan Israel, lebih 12.000 anak-anak terluka sejak 7 Oktober lalu, hampir 70 anak saban hari.
Baca Juga: Menlu Retno Tegaskan Indonesia Tetap Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel
Namun, ia menegaskan angka tersebut kemungkinan masih di bawah perkiraan sebenarnya, karena hanya sebagian kecil dari laporan cedera yang secara khusus menyebutkan jumlah anak yang terluka, "Ini hampir pasti di bawah perkiraan yang sebenarnya," kata Ingram.
Terkait evakuasi medis, Ingram menekankan perlunya peningkatan jumlah evakuasi agar anak-anak bisa segera mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, "Dengan setidaknya 70 anak terluka setiap hari, kita membutuhkan peningkatan jumlah evakuasi medis agar anak-anak bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan dengan segera," ujarnya.
"Ini satu-satunya cara untuk menghentikan pembunuhan dan penyiksaan terhadap anak-anak," kata Ingram, meminta agar gencatan senjata segera dilakukan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press / Anadolu