Kekurangan Pasukan, Ukraina Turunkan Usia Wajib Militer demi Tambah Tentara
Kompas dunia | 3 April 2024, 16:47 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Ukraina menurunkan usia wajib militer dari 27 tahun menjadi 25 tahun per Rabu (3/4/2024). Ukraina dinilai hendak memperkuat pasukannya yang kekurangan personel di tengah invasi Rusia yang berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Undang-undang mobilisasi tersebut disahkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada pekan ini. Sebelumnya, parlemen Ukraina telah meloloskan rancangan undang-undang itu sejak 2023.
Akan tetapi, tidak diketahui mengapa Zelenskyy menunggu lama untuk menyetujui rancangan undang-undang mobilisasi tersebut. Zelenskyy pun enggan berkomentar usai mengesahkan penurunan usia wajib militer.
Baca Juga: Rusia Tuding Tokoh Penting Ukraina Ini Bertanggung Jawab atas Serangan di Moskow
Wajib militer adalah isu sensitif di Ukraina beberapa bulan belakangan. Ukraina mengalami kekurangan pasukan dan kekuarangan pasokan amunisi untuk menghadapi Rusia.
Sejumlah elemen di Ukraina mengkhawatirkan bahwa menarik penduduk berusia dewasa awal dari tenaga kerja akan memperburuk ekonomi yang dilanda perang. Namun, situasi di medan tempur dilaporkan memburuk dan Rusia berencana menyerang pada musim panas.
Ukraina saat ini melarang pria berusia di bawah 60 tahun bepergian ke luar negeri. Banyak pria Ukraina berusaha menghindari wajib militer dengan bersembunyi atau menyuap.
Zelenskyy diketahui jarang membicarakan isu mobilisasi. Pada Desember 2023 lalu, Zelenskyy mengaku bahwa militer Ukraina ingin memobilisasi 500.000 pasukan tambahan.
Isu mobilisasi pun disinyalir menjadi salah satu alasan perpecahan Zelenskyy dan mantan panglima militer, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi. Zaluzhnyi kemudian didepak dari posisinya pada Februari 2023.
Kementerian Pertahanan Ukraina mencatat terdapat hampir 800.000 tentara per Oktober 2023. Totalnya, ditambah unit lain seperti Garda Nasional, sekitar satu juta orang Ukraina masuk unit pertahanan.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press