Konvoi Kedua Bantuan untuk Gaza Berangkat dari Siprus, Dibayangi Wabah Kelaparan akibat Israel
Kompas dunia | 31 Maret 2024, 13:59 WIBKOMPAS.TV, JERUSALEM - Konvoi tiga kapal berlayar meninggalkan pelabuhan di Siprus pada Sabtu (30/3/2024), dengan membawa 400 ton makanan dan pasokan lainnya untuk Gaza karena kekhawatiran tentang kelaparan di wilayah tersebut meningkat.
Lembaga yang mengoordinasikan bantuan, The World Central Kitchen, mengatakan kapal-kapal dan tongkang membawa cukup pasokan untuk lebih dari 1 juta hidangan dan pasokan kalori seperti beras, pasta, tepung, kacang-kacangan, sayuran kaleng, dan protein. Juga ada kurma di atas kapal, yang biasa dimakan untuk berbuka puasa selama bulan suci Ramadan.
Belum jelas kapan kapal-kapal itu akan mencapai Gaza. Kapal pertama awal bulan ini mengirimkan 200 ton makanan, air, dan bantuan lainnya.
PBB dan mitra telah memperingatkan bahwa kelaparan bisa terjadi di Gaza utara yang hancur dan sebagian besar terisolasi pada bulan ini.
Pejabat kemanusiaan mengatakan pengiriman melalui laut dan udara tidak cukup dan bahwa Israel harus memperbolehkan bantuan jauh lebih banyak melalui jalur darat.
Mahkamah Internasional telah memerintahkan Israel untuk membuka lebih banyak perlintasan darat dan mengambil langkah lain untuk mengatasi krisis tersebut.
Sementara itu, TV Al Qahera milik pemerintah Mesir mengatakan perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan dilanjutkan pada hari Minggu, mengutip sumber keamanan Mesir yang tidak disebutkan namanya. Saluran tersebut memiliki hubungan erat dengan dinas intelijen negara itu.
Baca Juga: Hamas Minta Bantuan Internasional untuk Hentikan Pembunuhan Sistematis Warga Gaza
Hampir enam bulan perang telah menghancurkan infrastruktur kritis di Gaza termasuk rumah sakit, sekolah, dan rumah serta jalan, sistem pembuangan limbah, dan jaringan listrik. Lebih dari 80% dari populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang telah mengungsi, kata PBB dan lembaga bantuan internasional.
Di perkemahan tenda Pantai Muwasi, para ibu mengatakan mereka khawatir anak-anak kecil kehilangan kenangan tentang kehidupan sebelum perang.
"Kami mengatakan kepada mereka untuk menulis dan menggambar. Mereka hanya menggambar tank, misil, atau pesawat. Kami katakan kepada mereka untuk menggambar sesuatu yang indah, seperti bunga mawar atau apa pun. Mereka tidak melihat hal-hal ini," kata seorang ibu, Wafaa Abu Samra.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 32.705 warga Palestina telah tewas, dengan sebagian besar yang tewas adalah perempuan dan anak-anak, sementara 82 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press