Netanyahu Ungkap Israel Akan Kembali Berunding soal Gencatan Senjata dengan Hamas
Kompas dunia | 30 Maret 2024, 09:50 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Jumat, 29/3/2024, menyatakan Israel akan kembali ke meja perundingan gencatan senjata dengan Hamas.
Pengumuman hari Jumat menandai upaya lain mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang menghancurkan Israel di Gaza melawan Hamas dengan pertukaran pelepasan sandera Israel.
Upaya oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir untuk bernegosiasi gencatan senjata mandek di tengah perang yang terus berlanjut antara Israel dan Hamas.
Hamas sebelumnya menuntut pelepasan bertahap dari semua sandera yang tersisa sebagai imbalan untuk mengakhiri perang dan penarikan mundur Israel sepenuhnya dari Gaza, pembukaan perbatasannya untuk bantuan dan rekonstruksi, dan pelepasan ratusan tahanan Palestina, termasuk militan papan atas yang menjalani hukuman seumur hidup.
Netanyahu menyebut kondisi-kondisi ini sebagai khayalan, dan mengatakan setelah pelepasan sandera apa pun, Israel akan terus bertarung sampai Hamas hancur.
Setidaknya 71 warga Palestina lainnya tewas dan 112 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir pada hari Jumat, 29/3/2024, ketika Israel terus melancarkan serangan di Gaza, seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza hari Jumat.
"Pasukan Israel melakukan tujuh pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, membunuh 71 orang dan 112 terluka selama 24 jam terakhir," demikian pernyataan kementerian itu.
Baca Juga: Eks Pejabat Militer Israel Serang Netanyahu: Ia Pimpin Israel dari Buruk Menjadi Lebih Parah
"Banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena penyelamat tidak dapat mencapainya," ujarnya.
Melanggar putusan sementara Mahkamah Internasional ICJ, Israel terus melancarkan serangannya di Jalur Gaza di mana setidaknya 32.623 warga Palestina telah tewas hingga hari Jumat, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 75.092 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press