Ilmuwan Kembangkan Terapi Baru yang Berpotensi Lawan Kanker Otak Agresif Glioblastoma
Kompas dunia | 14 Maret 2024, 08:19 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebuah terobosan baru dalam pengobatan kanker otak menunjukkan harapan bagi para penderita tumor otak yang sangat ganas seperti glioblastoma. Dalam dua percobaan awal dengan sejumlah pasien, sebuah strategi baru berhasil mengecilkan ukuran tumor.
Para ilmuwan berhasil mengubah sel-sel kekebalan tubuh pasien menjadi "obat hidup" yang mampu mengenali dan menyerang jenis kanker otak yang disebut glioblastoma.
Dalam uji coba tahap awal, sel-sel ini berhasil mengurangi ukuran tumor setidaknya untuk sementara waktu, seperti yang dilaporkan para peneliti hari Rabu, (13/3/2024) yang dikutip Associated Press.
Terapi yang dikenal sebagai CAR-T sudah lama digunakan untuk melawan kanker darah seperti leukemia, namun, hingga saat ini, masih sulit untuk membuatnya efektif dalam mengatasi tumor padat seperti glioblastoma.
Sekarang, tim di Massachusetts General Hospital dan University of Pennsylvania sedang mengembangkan versi terbaru dari terapi CAR-T yang dirancang khusus untuk menembus pertahanan-pertahanan kanker otak ini.
"Memang masih tahap awal," kata Dr. Stephen Bagley dari University of Pennsylvania, yang memimpin salah satu penelitian ini. Namun, "kami optimis telah menemukan fondasi yang kokoh untuk pengembangan lebih lanjut."
Glioblastoma, yang merupakan kanker otak yang sangat ganas, sulit diobati dan seringkali tumbuh dengan cepat. Pasien biasanya hanya hidup antara 12 hingga 18 bulan setelah didiagnosis.
Meskipun telah ada penelitian selama bertahun-tahun, pilihan pengobatan yang efektif sangat terbatas ketika kanker kembali setelah operasi dan radioterapi.
Baca Juga: Tom Parker, Vokalis The Wanted Meninggal Dunia karena Kanker Otak
Sel-sel T dalam sistem kekebalan tubuh sebenarnya berperan dalam melawan penyakit, namun kanker memiliki cara untuk mengelabui sel-sel tersebut. Dengan terapi CAR-T, dokter mengubah secara genetik sel-sel T pasien agar lebih efektif dalam menemukan dan menghancurkan sel kanker.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press