> >

Penyintas Polio yang Habiskan 70 Tahun Hidupnya dalam "Paru-Paru Besi" Meninggal Dunia

Kompas dunia | 14 Maret 2024, 05:15 WIB
Seorang anak pasien polio dirawat dalam "paru-paru besi" di Detroit, Amerika Seriat (AS) pada 1955. Paul Alexander, penyintas polio yang terpaksa bernapas dengan "paru-paru besi", meninggal dunia pada usia 78 tahun, Selasa (12/3/2024) lalu. (Sumber: National Museum of Health and Medicine via Wikimedia)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Paul Alexander, penyintas polio di Amerika Serikat (AS) yang terpaksa bernapas dengan "paru-paru besi", meninggal dunia pada usia 78 tahun, Selasa (12/3/2024) lalu.

Kabar kematian Paul disampaikan oleh penggalang dana untuknya di platform GoFundMe, Christopher Ulmer.

Paul atau dikenal sebagai "Polio Paul" terkena polio pada 1952 saat usianya enam tahun.

Dia kemudian mengalami lumpuh dari leher ke bawah dan terpaksa hidup dalam paru-paru besi, ventilator berbentuk silinder yang umum digunakan untuk merawat pasien polio pada abad 20.

Baca Juga: Imunisasi Polio Tambahan atau Sub PIN Polio Digelar Mulai Hari Ini, Simak Syarat Usia dan Lokasinya

"Setelah selamat dari polio saat kanak-kanak, dia hidup selama 70 tahun di dalam paru-paru besi. Selama itu, Paul berkuliah, menjadi pengacara, dan menjadi penulis buku," kata Ulmer dalam laman urun dana untuk Paul di GoFundMe.

"Ceritanya telah tersebar jauh dan luas, secara positif memengaruhi orang-orang di berbagai penjuru dunia. Paul adalah seorang panutan yang akan terus dikenang."

Dilansir Sky News, Paul hanya bisa meninggalkan paru-paru besi dalam kurun beberapa jam setelah belajar cara bernapas. Kondisinya dilaporkan memburuk beberapa tahun belakangan.

Saudara laki-laki Paul, Philip, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah Ulmer, berterima kasih kepada semua orang yang telah menyumbang.

"Ini memungkinkannya untuk menjalani beberapa tahun terakhir hidupnya tanpa stres," ungkap Philip.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Sky News


TERBARU