> >

Save the Children soal Kelaparan Gaza: Kita Menyaksikan Anak-Anak Dibunuh Pelan-Pelan

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 15:28 WIB
Seorang perempuan Palestina menangis di dekat jenazah seorang anak yang terbunuh akibat serangan Israel di Jalur Gaza, di sebuah ruang jenazah di Khan Younis, Selasa, 27 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)

GAZA, KOMPAS.TV - Organisasi Save The Children memperingatkan bahwa anak-anak di Jalur Gaza terancam kelaparan saat antrean bantuan kemanusiaan hanya berjarak beberapa kilometer. Alexandra Saieh dari Save The Children menegaskan saat ini dunia tengah menyaksikan anak-anak di Gaza dibunuh pelan-pelan.

"Apa yang kita saksikan sekarang di Gaza adalah pembunuhan anak-anak secara perlahan. Hampir tidak ada bantuan tersisa dan tidak ada apa pun yang dibawa ke mereka," kata Saieh dikutip Al Jazeera.

"Anak-anak kelaparan ketika truk-truk penuh makanan diam hanya beberapa mil menunggu untuk masuk," lanjutnya.

Baca Juga: Seperempat Penduduk Gaza Terancam Kelaparan, Israel Disebut Hambat Pasokan Pangan

Saieh menyatakan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza terjadi karena blokade total dan pengeboman Israel. Pasukan Israel sendiri terus menggempur Gaza hingga Rabu (28/2) dan menyerang sebagian Kota Rafah.

"Kita tahu ini terjadi khususnya karena pengeboman Israel dan pembatasan yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan secara aman, khususnya makanan," kata Saieh.

Sebelumnya, koordinator bantuan kemanusiaan PBB, Ramesh Ramasingham menyebut 1 dari enam anak di Gaza saat ini terancam "malanutrisi akut dan wasting (kekurangan berat badan)." Seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza disebutnya terancam kelaparan.

Ramasingham menyebut konvoi bantuan kemanusiaan sulit masuk karena tiada jaminan keamanan di tengah operasi militer Israel. Ia memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza dapat memburuk.

"Jika tidak ada yang dilakukan, kami khawatir kelaparan yang meluas di Gaza hampir tak terhindarkan," kata Ramasingham dikutip Associated Press.

Pada Rabu (28/2), jurnalis Al Jazeera di Rafah, Hani Mahmoud melaporkan bahwa wilayah paling selatan Gaza itu sudah tidak aman. Israel meluncurkan serangan artileri intens ke timur Rafah dan menghancurkan sebuah rumah.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera/Associated Press


TERBARU