Israel akan akan Cegah Warga Menyelamatkan Diri ke Gaza Utara Saat Menyerang Rafah
Kompas dunia | 18 Februari 2024, 22:00 WIBDia mengatakan bahwa Israel hampir bisa mengembalikan penduduk selatan (Israel) dengan aman ke rumah mereka.
"Di utara, menciptakan kondisi agar penduduk bisa kembali akan dicapai baik secara diplomatis maupun militer," imbuh dia.
Netanyahu mengatakan tekanan militer pihaknya berhasil di Gaza, dengan sebagian besar batalyon Hamas hancur.
"Dan kita tidak akan berhenti sampai semuanya hancur," imbuh dia.
Netanyahu menegaskan kemenangan total atas Hamas akan mengirim pesan kepada musuh-musuh Israel yang lain.
Baca Juga: Terungkap, Hanya Sepertiga Rakyat Israel Nilai Netanyahu Becus Memimpin, Mayoritas Pilih Sosok Ini
Menurut dia, pemimpin Hamas sedang berlari dan kehabisan tempat untuk bersembunyi.
"Hari itu sudah dekat ketika para pemimpin Hamas tidak akan punya tempat lagi untuk melarikan diri, hanya masalah waktu."
Netanyahu mengatakan dia sudah memberi tahu Presiden AS Joe Biden bahwa Israel akan berjuang sampai kemenangan total, termasuk tindakan di Rafah.
Operasi Israel di kota paling selatan Gaza, menurutnya, akan dilakukan hanya setelah warga sipil memiliki kesempatan untuk mengungsi ke daerah aman.
Seperti diketahui, Israel menghantam Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan Israel yang berikutnya telah menewaskan setidaknya 28.858 orang, melukai lebih dari 68.677 lainnya, dan menyebabkan kehancuran massal serta kekurangan bahan pokok.
Kurang dari 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas tersebut.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional. Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu / Times of Israel