Serangan Houthi Terus Berlanjut: Dua Kapal, Milik Inggris dan Yunani Jadi Sasaran
Kompas dunia | 6 Februari 2024, 21:50 WIBSalah satu kapal yang diklaim diserang oleh Houthi, yaitu Morning Tide, sesuai dengan rincian yang diberikan oleh Ambrey. Data pelacakan menunjukkan kapal ini berada di Laut Merah dekat dengan lokasi serangan yang dilaporkan.
Pemilik Morning Tide, perusahaan Inggris Furadino Shipping, menyatakan kepada Associated Press bahwa tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut dan kapal tersebut akan melanjutkan perjalanan ke Singapura.
Sejak November 2023 lalu, pemberontak secara berkala menargetkan kapal-kapal di Laut Merah sebagai respons terhadap serangan Israel di Gaza terhadap Hamas. Namun, serangan-serangan seringkali ditujukan kepada kapal-kapal yang memiliki keterkaitan yang tidak jelas atau minim dengan Israel, oleh Barat dianggap mengancam kelancaran perdagangan di jalur utama antara Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
Dalam beberapa minggu terakhir, AS dan Inggris, dengan dukungan sekutu lainnya, meluncurkan serangan udara yang menargetkan gudang senjata roket Houthi dan lokasi peluncuran untuk serangan-serangan ini.
Pada Sabtu akhir pekan lalu misalnya, AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap 36 target Houthi di Yaman. Serangan udara pada hari sebelumnya di Irak dan Suriah juga ditujukan kepada milisi yang didukung Iran dan Pasukan Garda Revolusioner Iran sebagai pembalasan atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Komando Pusat militer AS mengakui serangan terhadap Houthi, di mana mereka menyerang apa yang mereka gambarkan sebagai dua kapal drone Houthi yang bermuatan bahan peledak.
Pasukan Amerika menyatakan, "Mereka dianggap sebagai ancaman mendesak terhadap kapal-kapal Angkatan Laut AS dan kapal-kapal dagang di wilayah tersebut.
Tindakan ini bertujuan untuk melindungi kebebasan navigasi dan membuat perairan internasional menjadi lebih aman dan terjamin bagi kapal-kapal Angkatan Laut AS dan kapal-kapal dagang."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press