Heboh Gedung Putih dan Pentagon Tidak Tahu Menhan AS Lloyd Austin Dirawat Intensif di Rumah Sakit
Kompas dunia | 9 Januari 2024, 12:28 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Gedung Putih dan Pentagon mengatakan akan mengkaji mengapa Presiden Biden dan pejabat tinggi lain tidak diberitahu selama beberapa hari bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin dirawat intensif di rumah sakit, Senin (8/1/2024).
Juru bicara Pentagon menunjuk satu alasan: Seorang staf kunci absen karena sakit flu, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Selasa (9/1/2024).
Meskipun pemerintahan Joe Biden berjanji meneliti aturan atau prosedur apa yang tidak diikuti, mereka tetap diam mengenai alasan Austin dirawat di rumah sakit selama seminggu. Senin malam, Pentagon mengeluarkan pembaruan, menyatakan Austin "sedang menjalani pemulihan dengan baik".
Beberapa anggota Partai Republik menuntut pengunduran diri Austin, tetapi Pentagon mengatakan dia tidak punya rencana mundur.
Austin, 70 tahun, pergi ke rumah sakit pada 22 Desember 2023 untuk menjalani "prosedur elektif" atau tindakan medis khusus, namun cukup serius sehingga Austin mentransfer sebagian wewenangnya kepada wakilnya, tanpa memberitahu dia atau pejabat AS lainnya mengapa. Ia pulang ke rumah keesokan harinya.
Ia juga mentransfer sebagian wewenangnya kepada Deputi Menteri Pertahanan Kathleen Hicks setelah mengalami nyeri parah dan dibawa kembali ke Walter Reed National Military Medical Center dengan ambulans serta dimasukkan ke unit perawatan intensif pada 1 Januari. Gedung Putih tidak diberitahu bahwa dia di rumah sakit hingga 4 Januari 2024.
Austin, yang kembali melaksanakan tugasnya pada 5 Januari, kini tidak lagi berada di unit perawatan intensif. Mayor Jenderal Pat Ryder, juru bicara Pentagon, mengatakan prospeknya "baik", tetapi tidak diketahui kapan dia akan dibebaskan.
Pentagon mengatakan Austin terus menerima laporan dan informasi serta melakukan koordinasi dengan jajaran pemimpin senior. Pada Senin, ia berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, mendapatkan laporan dari Kathleen Hicks; Jenderal Erik Kurilla, jenderal tertinggi di Timur Tengah; dan kepala staf gabungan, Jenderal CQ Brown Jr.
Baca Juga: Pentagon Tolak Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas di Gaza walau Biden Setuju Jeda Kemanusiaan
Kegagalan untuk memberi tahu dengan benar para pemimpin pemerintah dan pertahanan akan menjadi pokok pembahasan, menurut John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, yang menyebutnya sebagai "hotwash" untuk melihat apakah perlu ada perubahan prosedur.
Kirby, berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One saat Biden pergi ke Carolina Selatan, mengatakan ada "harapan" di antara anggota Kabinet Biden bahwa jika salah satu dari mereka dirawat di rumah sakit, "hal itu akan diinformasikan melalui jalur komando."
Senin malam, Pentagon mengumumkan dalam sebuah memo bahwa mereka akan meninjau bagaimana wewenang ditransfer dan secara khusus fokus pada peristiwa dan keputusan seputar rawat inap Austin. Hal ini untuk memastikan di masa depan bahwa "pemberitahuan yang benar dan tepat waktu telah dilakukan kepada Presiden dan Gedung Putih dan, jika sesuai, Kongres Amerika Serikat dan masyarakat Amerika."
Memo Senin malam juga secara signifikan memperluas lingkaran orang yang akan diberitahu dalam transfer wewenang di masa depan. Selama pekan rawat inap Austin, Hicks dan stafnya menerima pemberitahuan transfer wewenang melalui email, tetapi itu terbatas pada lingkaran mereka dan tanpa penjelasan.
Ke depan, setiap kali wewenang ditransfer, sejumlah pejabat yang lebih luas juga akan diberitahu, termasuk penasehat hukum Pentagon, ketua dan wakil ketua Kepala Staf Gabungan, Panglima, sekretaris layanan, kepala staf layanan, Ruang Situasi Gedung Putih, dan staf senior Menteri dan Deputi Menteri Pertahanan.
Hari Senin, Ryder mengakui dia dan pejabat hubungan masyarakat dan pertahanan lainnya diberi tahu pada 2 Januari bahwa Austin dirawat di rumah sakit tetapi tidak mengumumkannya dan tidak memberitahu para pemimpin layanan militer atau Dewan Keamanan Nasional hingga 4 Januari.
"Saya ingin menawarkan permintaan maaf dan komitmen saya untuk belajar dari pengalaman ini, dan saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk memenuhi standar yang Anda harapkan dari kami," kata Ryder.
Ryder mengatakan staf di kantor Austin akan meninjau prosedur pemberitahuan, termasuk apakah peraturan, aturan, atau undang-undang dilanggar, dan akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan proses pemberitahuan. Namun, anggota staf ini adalah di antara mereka yang tidak mengungkapkan rawat inap Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Selain Indonesia Ini Pemilu 2024 Dunia, SBY Ungkap Potensi Titik Panas Hasil Pilpres di Asia
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press