Kim Jong Un Ulang Tahun ke 40 Tidak Ada Perayaan, Hanya Kunjungan ke Peternakan Ayam dengan Putrinya
Kompas dunia | 8 Januari 2024, 22:00 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, genap berusia 40 tahun hari Senin (8/1/2024) tanpa ada perayaan publik di dalam negeri, setelah memasuki tahun baru dengan serangan artileri ke laut dan janji untuk memperluas arsenal nuklirnya.
Sejak berkuasa pada akhir 2011, Kim, yang merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korea Utara, diyakini membangun kepemimpinan mutlak yang mirip dengan pendahulunya.
Kim dilaporkan mengunjungi peternakan ayam bersama sang putri hari sebelumnya. Namun, tidak ada yang disebutkan tentang ulang tahunnya ke 40.
Ulang tahun Kim Jong Un belum pernah dirayakan secara resmi, berbeda dengan ayahnya yang sudah meninggal, Kim Jong Il, dan kakeknya, Kim Il Sung.
Ulang tahun mereka merupakan dua hari libur terbesar di Korea Utara dan ditandai dengan pesta besar, kampanye loyalitas, dan terkadang parade militer besar.
Pada Senin (8/1) agensi berita negara Korea Utara menerbitkan artikel panjang yang memuji panduan Kim dalam proyek konstruksi besar dalam satu dekade terakhir.
Beberapa pengamat berspekulasi Kim mungkin berpikir dia masih terlalu muda atau perlu meraih pencapaian lebih besar untuk mengadakan perayaan ulang tahun yang mewah.
Ada juga yang mengatakan ketidakhadiran pesta ulang tahun mungkin terkait dengan kekhawatirannya tentang perhatian terhadap ibunya yang lahir di Jepang.
Baca Juga: Kim Jong-un Umumkan Korea Utara Tambah Rudal Nuklir dan Luncurkan 3 Satelit Mata-Mata Tahun 2024
Upaya Kim memperluas arsenal nuklirnya menuai sanksi keras yang dipimpin AS, yang bersama-sama dengan penutupan perbatasan selama pandemi diyakini merugikan ekonomi rapuh Korea Utara.
Kim kemudian mengakui kegagalan kebijakan karena janjinya Korea Utara "tidak akan pernah lagi harus merapatkan ikat pinggang" tidak terpenuhi.
"Bagi Kim, mungkin masih politis sulit untuk memuja dirinya sendiri karena dia masih muda dan belum mengumpulkan banyak prestasi," kata Hong Min, seorang analis di Institut Persatuan Nasional Korea di Seoul.
Kim Yeol Soo, seorang ahli di Institut Urusan Militer Korea Selatan, mengatakan kemungkinan akan memakan waktu bagi ulang tahunnya menjadi hari libur resmi karena anggota elite penguasa Korea Utara yang lebih tua mungkin masih menganggap dia terlalu muda.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press