> >

Kim Jong Un Perintahkan Militer Musnahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan bila Ada Provokasi

Kompas dunia | 1 Januari 2024, 21:45 WIB
Kim Jong Un, hari Minggu (31/12/2023), menyatakan militernya harus memusnahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan jika ada provokasi. Direktif tegas ini muncul setelah Kim berjanji meningkatkan produksi senjata menanggapi konfrontasi yang dipimpin AS. (Sumber: AP Photo)

SEOUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, hari Minggu (31/12/2023), menyatakan militernya harus memusnahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan jika ada provokasi. Direktif tegas ini muncul setelah Kim berjanji meningkatkan produksi senjata menanggapi konfrontasi yang dipimpin AS.

Korea Utara telah meningkatkan retorika perangnya dalam beberapa bulan terakhir sebagai respons terhadap perluasan latihan militer AS-Korea Selatan seperti laporan media resmi Korea Utara KCNA hari Senin, (1/1/2024).

Para ahli memperkirakan Kim akan terus meningkatkan retorika dan uji coba senjatanya karena kemungkinan dia percaya dapat menggunakan ketegangan yang meningkat untuk mendapatkan konsesi dari AS, terutama jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November.

Dalam pertemuan besar partai yang berlangsung selama lima hari minggu lalu, Kim mengumumkan rencana untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata militer tambahan, memproduksi lebih banyak rudal nuklir dan drone tempur tahun ini. 

Dalam pertemuan pada hari Minggu dengan para perwira militer, Kim menekankan urgensi untuk mempertajam kemampuan tempur untuk menjaga keamanan nasional, yang tampaknya merujuk pada program senjata nuklir Korea Utara. Ia menyebut "langkah-langkah konfrontasi militer oleh AS dan kekuatan asing yang bermusuhan lainnya," sesuai dengan laporan Korean Central News Agency (KCNA).

Kim menegaskan "militer kita harus memberikan pukulan mematikan untuk benar-benar menghancurkannya dengan memobilisasi semua cara dan potensi terkuat tanpa ragu" jika menghadapi konfrontasi militer dan provokasi dari AS dan sekutunya.

Dalam pidato Tahun Baru pada hari Senin, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan rencana untuk memperkuat kemampuan serangan pencegahan, pertahanan rudal, dan kemampuan pembalasan militer sebagai tanggapan terhadap ancaman nuklir Korea Utara.

“Republik Korea membangun perdamaian yang nyata dan abadi melalui kekuatan, bukan perdamaian yang tunduk pada kemurahan hati lawan,” kata Yoon, menggunakan nama resmi Korea Selatan.

Baca Juga: Kim Jong-un Umumkan Korea Utara Tambah Rudal Nuklir dan Luncurkan 3 Satelit Mata-Mata Tahun 2024

Rudal nuklir Hwasong-17 Korea Utara. Kim Jong Un, hari Minggu (31/12/2023), menyatakan militernya harus memusnahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan jika ada provokasi. Direktif tegas ini muncul setelah Kim berjanji meningkatkan produksi senjata menanggapi konfrontasi yang dipimpin AS. (Sumber: Yonhap)

Selama pertemuan partai, Kim menyebut Korea Selatan sebagai "kelainan hemiplegik dan negara bawahan kolonial" dengan masyarakat yang "dicemari oleh budaya Amerika." Ia menegaskan militer harus menggunakan semua cara yang tersedia, termasuk senjata nuklir, untuk "menindas seluruh wilayah Korea Selatan" dalam konflik.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU