Pejabat AS Sebut Rencana Awal Israel adalah 'Meratakan' Seluruh Jalur Gaza di Palestina
Kompas dunia | 6 Desember 2023, 21:47 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Israel disebut memiliki rencana awal berupa "meratakan" seluruh Jalur Gaza usai serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Rencana tersebut disampaikan sejumlah pejabat, termasuk pejabat Amerika Serikat (AS) yang familiar denagn perencaan Tel Aviv.
Menurut laporan CNN, Selasa (5/12/2023), Israel awalnya berencana mengirim serangan besar-besaran serangan besar-besaran lewat darat, laut, dan udara yang melibatkan ratusan ribu tentara. Serangan besar-besaran tersebut ditujukan untuk "meratakan" seluruh Jalur Gaza, enklav kecil yang berpenduduk 2,3 juta jiwa.
Baca Juga: Geger Pengakuan Militer Israel Sengaja Bunuh 2 Warga Sipil Gaza untuk Setiap Anggota Hamas
Akan tetapi, Washington kemudian mengirim peringatan agar Israel tidak mengeksekusi rencana awal tersebut. Serangan Israel disebut akan lebih destruktif jika tidak diperingatkan AS.
Washington sendiri berharap serangan meluas Israel yang berlangsung saat ini akan digantikan operasi militer dengan intensitas lebih rendah. Pemerintahan Joe Biden pun telah secara terbuka memperingatkan Israel untuk meminimalisasi korban sipil.
Sejumlah pejabat Gedung Putih mengaku AS telah memperingatkan Israel dalam komunikasi yang "keras" dan "langsung." Namun, militer Israel urung mematuhi peringatan tersebut.
Sejak gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir akhir pekan lalu, lebih dari seribu jiwa terbunuh di Jalur Gaza. Militer Israel menggempur selatan Jalur Gaza dan telah memasuki Khan Yunis, kota terbesar kedua di Gaza.
Sejak meluncurkan serangan pada 7 Oktober lalu, militer Israel telah membunuh sedikitnya 16.428 jiwa, termasuk 7.112 anak dan 4.886 perempuan.
Baca Juga: 150 Tank Israel Mulai Merangsek Khan Younis, Jasad Warga Sipil Palestina Berserakan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, CNN