Pertukaran Tawanan Tahap 3 Tegang, Hamas Lepas 17 Sandera dan Israel Bebaskan 39 Warga Palestina
Kompas dunia | 27 November 2023, 07:07 WIBSebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Israel setuju untuk melepaskan tiga tahanan keamanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang dibebaskan, dengan tambahan 10 sandera yang dibebaskan setiap hari tambahan gencatan senjata, hingga 10 hari penuh.
Baca Juga: Israel Serang Patroli Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Tempat Pasukan Indonesia Bertugas
Jeda Pertempuran
Kesepakatan gencatan senjata membawa jeda signifikan dalam tujuh minggu perang, yang menjadi kekerasan Israel-Palestina paling parah dalam beberapa dekade dan penghancuran serta pengungsiannya yang luas di seluruh Jalur Gaza.
Lebih dari 15.000 warga Palestina tewas, sekitar dua pertiga dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Perang tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 1.200 warga Israel, sebagian besar warga sipil yang tewas oleh Hamas dalam serangan awal dan oleh pasukan Israel sendiri saat festival musik dekat perbatasan Gaza dan saat pengeboman berbagai Kibbutz atau pemukiman dimana anggota Hamas dan warga Israel ada di dalamnya.
Hamas dan kelompok militan lainnya menangkap sekitar 240 orang selama invasi ke selatan Israel yang memicu perang. Lima puluh delapan telah dibebaskan, satu dibebaskan oleh pasukan Israel dan dua ditemukan tewas di dalam Gaza.
Tekanan dari keluarga sandera mempertajam dilema yang dihadapi para pemimpin Israel, yang berusaha menghilangkan Hamas sebagai kekuatan militer dan pemerintahan sambil mengembalikan semua tawanan.
Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang satu hari ekstra untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan, tetapi bersumpah untuk segera melanjutkan serangannya setelah berakhir.
AS mengatakan sedang bekerja dengan semua pihak tentang kemungkinan perpanjangan kesepakatan untuk sandera tambahan.
Baca Juga: Tidak Hanya Serang Pasukan Perdamaian PBB, Israel Tembaki Mobil Warga dan Petani di Lebanon Selatan
Komandan Senior Hamas Terbunuh
Hamas mengumumkan kematian Ahmed al-Ghandour, yang bertanggung jawab atas utara Gaza dan anggota dewan militer puncaknya. Dia adalah militan peringkat tertinggi yang diketahui tewas dalam pertempuran. Militer Israel mengkonfirmasi kematian tersebut.
Al-Ghandour, yang diyakini berusia sekitar 56 tahun, selamat setidaknya dari tiga upaya pembunuhan Israel dan terlibat dalam serangan lintas batas tahun 2006 di mana Hamas menangkap seorang prajurit Israel, menurut Counter Extremism Project, kelompok advokasi yang berbasis di Washington.
Hamas mengatakan dia tewas bersama tiga militan senior lainnya, termasuk Ayman Siam, yang Israel katakan bertanggung jawab atas unit penembakan roket Hamas. Militer Israel menyebutkan keduanya dalam pernyataan 16 November, mengatakan telah menargetkan kompleks bawah tanah di mana pemimpin Hamas bersembunyi.
Militer Israel mengklaim telah membunuh ribuan militan, tanpa memberikan bukti, termasuk beberapa komandan tingkat menengah yang diidentifikasi dengan nama.
Baca Juga: Dibebaskan Brigade Al-Qassam, 13 Warga Israel Sandera Hamas Telah Tiba di Negara Zionis
Bantuan Kemanusiaan Saat Jeda Pertempuran di Gaza
Jeda ini memberikan istirahat bagi penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang, yang masih merasakan dampak pengeboman Israel yang telah mengusir tiga perempat populasi dari rumah mereka dan meratakan daerah perumahan. Tembakan roket dari militan Gaza ke Israel juga menjadi sunyi saat gencatan senjata
Warga Palestina yang lelah perang di utara Gaza kembali ke jalanan. Beberapa blok kota di sekitar Kota Gaza hancur oleh serangan udara.
Ratusan ribu orang dari utara mencari perlindungan di selatan, sementara banyak warga Palestina yang mencoba kembali ke utara untuk melihat mencari jenazah keluarga yang tertimbun reruntuhan serangan Israel dan apakah rumah mereka masih utuh setelah dibom pasukan Israel.
"Mereka menembak siapa pun yang mendekat dari selatan," kata Rami Hazarein, yang melarikan diri dari Kota Gaza bulan lalu.
Militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk tidak kembali ke utara atau mendekati dalam jarak satu kilometer dari pagar perbatasan. Palang Merah Palestina mengatakan pasukan Israel menembak mati dua petani di Gaza tengah hari Minggu, membunuh satu dan melukai yang lain. Juru bicara militer Israel mengatakan mereka tidak mengetahui insiden tersebut.
PBB mengatakan gencatan senjata memungkinkan mereka untuk menggenjot pengiriman makanan, air, dan obat-obatan ke tingkat terbesar sejak awal perang, meskipun belum mencapai tingkat sebelum perang. Jeda pertempuran kali ini dapat mengirimkan bahan bakar untuk pertama kalinya sejak perang dimulai, dan mencapai area di utara untuk pertama kalinya dalam sebulan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press / Times of Israel