Uni Eropa Bela Israel dan Tuding Hamas Jadikan RS dan Warga sebagai "Perisai Manusia"
Kompas dunia | 14 November 2023, 06:35 WIBBRUSSELS, KOMPAS.TV - Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyatakan 27 negara anggota Uni Eropa secara bersama-sama mengutuk Hamas atas apa yang mereka gambarkan sebagai penggunaan rumah sakit dan warga sipil sebagai "perisai manusia" dalam perang melawan Israel.
Pada Senin (13/11/2023), Borrell mengatakan pada saat yang sama, Uni Eropa meminta Israel "semaksimal mungkin menahan diri untuk menghindari korban manusia."
Dalam pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa, Borrell menunjukkan pernyataan yang dia keluarkan atas nama 27 negara sebagai tanda kesatuan, setelah beberapa minggu sikap kelompok tersebut mengenai perang Israel-Hamas, simpang siur.
"Anda tahu seberapa sulitnya belakangan ini untuk menyajikan pendekatan yang sepenuhnya bersatu," kata Borrell, "setelah pemungutan suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana negara-negara memberikan suara dengan cara yang berbeda."
Saat ini negara-negara Uni Eropa mengatakan mereka bergabung dalam "seruan untuk jeda segera dalam permusuhan dan pembentukan koridor kemanusiaan, termasuk peningkatan kapasitas di perlintasan perbatasan dan melalui rute maritim khusus, sehingga bantuan kemanusiaan dapat mencapai penduduk Gaza dengan aman."
Israel kerap menggunakan narasi bahwa Hamas menjadikan warga sipil dan rumah sakit sebagai perisai. Israel menuding Rumah Sakit Al-Shifa, yang terbesar di Jalur Gaza, sebagai contoh utama dari hal tersebut.
Israel mengeklaim Hamas punya pusat komando di dalam rumah sakit dan di bawah kompleks tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Nakba? Pembersihan Etnis di Palestina yang Tidak Bermula atau Berakhir pada 1948
Meskipun tidak memberikan foto atau video sebagai bukti, Israel membagikan rekaman anggota Hamas yang beroperasi di lingkungan pemukiman dan menempatkan roket dan senjata di dekat sekolah dan masjid.
Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, menuduh Borrell memutarbalikkan fakta.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press, Al Jazeera