> >

Israel Kepung Rumah Sakit di Gaza, Ribuan Warga Palestina Eksodus ke Selatan

Kompas dunia | 10 November 2023, 23:42 WIB
Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, RS Al-Shifa menjadi sasaran pengeboman besar-besaran hari Jumat, (10/11/2023) kata Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sambil menambahkan 20 rumah sakit di Gaza kini sepenuhnya tidak berfungsi. (Sumber: Hurriyet Daily)

GAZA, KOMPAS.TV – Ribuan warga Palestina mengungsi dari rumah sakit di Kota Gaza menyusul serangkaian serangan Israel di dan sekitar sejumlah fasilitas kesehatan di Gaza, Jumat (10/11/2023).

Ribuan warga Palestina itu bergabung dalam eksodus besar-besaran menuju selatan setelah Israel mengumumkan jeda bagi warga untuk mengungsi. 

Namun, tak ada tempat aman di enklave yang diblokade Israel itu. Puluhan ribu warga yang mengungsi ke selatan diadang ancaman bombardir Israel dan krisis kemanusiaan yang parah.

Melansir Associated Press, serangan rudal Israel sepanjang malam di utara Gaza makin membahayakan puluhan ribu warga yang menyesaki rumah sakit dan sekitarnya lantaran meyakini tempat itu sebagai tempat berlindung yang aman.

Baca Juga: Fasilitas Kemanusiaan Gaza Dekat RS Indonesia Dibom, Indonesia Kecam Keras Serangan Israel

Pada Jumat (10/11), tank-tank Israel mengepung sejumlah rumah sakit di Gaza. Bahkan, Rumah Sakit Al Shifa, kompleks rumah sakit terbesar di Kota Gaza, diserang lima kali dalam waktu kurang dari 24 jam.

Pada Jumat pagi, rudal Israel menghantam halaman dan departemen kebidanan di Rumah Sakit Al Shifa, tempat puluhan ribu warga berlindung. Hal ini diungkapkan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al Qidra.

Tentara Israel menuding Hamas bersembunyi di dalam rumah sakit, dan telah membangun pusat komando di bawah tanah. Tudingan ini dibantah Hamas dan staf rumah sakit.

Menyusul serangan Israel, ribuan warga mengungsi dari rumah sakit. 

Baca Juga: Kisah Ketangguhan Anak-Anak Gaza: Lantunkan Al-Qur'an sampai Menjerit saat Dioperasi tanpa Anestesi

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press/Al Jazeera


TERBARU