> >

PBB: Setengah Perumahan Warga Sipil Gaza Rata oleh Pengeboman Israel Hanya dalam Waktu Sebulan

Kompas dunia | 10 November 2023, 15:42 WIB
Perumahan di Gaza yang hancur dibom Israel. Badan PBB Untuk Pembangunan (UNDP) merilis laporan pada hari Kamis (9/11/2023) yang mengungkapkan 50% dari perumahan di Gaza hancur dalam satu bulan akibat perang Israel di wilayah tersebut. (Sumber: UNRWA)

"Pemulihan ekonomi di Gaza setelah gencatan senjata tidak akan segera terjadi," kata laporan tersebut, mencatat "penghancuran dalam skala besar dan akses yang tidak pasti ke sumber daya, termasuk bahan dan peralatan, karena pengepungan di Gaza."

Dalam kesimpulan akhirnya, laporan tersebut menyatakan "selain dari kehilangan nyawa yang sangat tragis, perang Gaza saat ini dan pengepungan penuh oleh Israel terus merusak keamanan manusia rakyat Palestina dan telah menjatuhkan penduduk Gaza ke dalam kemiskinan multidimensional yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyebabkan bencana kemanusiaan yang sepenuhnya terjadi."

"Rakyat Gaza tidak hanya menghadapi penghancuran fisik rumah dan infrastruktur kritis, tetapi juga berjuang dengan kehilangan akses ke layanan penting, termasuk perawatan kesehatan, air, energi, makanan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengiriman uang, serta hak dan kebebasan dasar."

Baca Juga: Majelis Umum PBB Tegaskan Kedaulatan Palestina atas Sumber Daya Alam Mereka, Israel dan AS Tola

Badan PBB Untuk Pembangunan (UNDP) merilis laporan pada hari Kamis, (9/11/2023) yang mengungkapkan 50% dari perumahan di Gaza hancur dalam satu bulan akibat perang Israel di wilayah tersebut. (Sumber: AP Photo)

Laporan tersebut menyerukan "Sebanyak $1,2 miliar untuk memenuhi kebutuhan segera dari 2,7 juta orang (seluruh populasi Gaza dan 500.000 orang di Tepi Barat) hingga akhir 2023."

Dalam jangka panjang, "Upaya rekonstruksi pasca-perang dan pemulihan untuk Gaza seharusnya belajar dari kesalahan masa lalu dan tidak boleh terbatas pada penanganan kebutuhan kemanusiaan, sosial, dan ekonomi yang mendesak akibat perang dan eskalasi militer," kata laporan tersebut, yang menyerukan penanganan fase pasca-perang dengan cara yang berbeda.

Usai Agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, jumlah kematian akibat dibunuh Israel melonjak menjadi paling sedikit 10.966 warga sipil, dengan lebih dari 28.500 individu terluka, demikian yang diumumkan Kementerian Kesehatan dalam pembaruan pada Kamis malam, (9/11/2023).

Jumlah kematian akibat dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza mencapai 10.790 warga sipil, sementara jumlah kematian di Tepi Barat meningkat menjadi 176 orang. Selain itu, 26.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 2.450 lainnya di Tepi Barat.

Pada tanggal 29 Oktober, kata kementerian, dilaporkan bahwa sekitar 2.650 warga Palestina, termasuk setidaknya 1.400 anak, hilang, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan.

Dari 35 rumah sakit di Gaza, 18 saat ini tidak beroperasi karena kampanye pengeboman Israel dan habisnya cadangan bahan bakar.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU