> >

Hamas Bebaskan 5 Sandera Lagi, Sebut Bakal Bebaskan Lebih Banyak jika Israel Lepas Sandera Palestina

Kompas dunia | 7 November 2023, 08:25 WIB
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, Sabtu (4/11/2023), mengumumkan 60 warga Israel yang mereka sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Juru bicara Hamas Abu Obeida mengatakan setelah operasi pencarian, masih ada 23 jenazah (sandera) yang terkubur di bawah reruntuhan. (Sumber: Middle East Monitor)

JALUR GAZA, KOMPAS.TV - Lima sandera Hamas dibebaskan, sedangkan lebih dari 200 orang lainnya hingga kini masih menjadi sandera. Sebagian besar dari mereka diculik di Israel selatan selama serangan mematikan yang dilakukan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Sebelumnya pada Sabtu (4/11/2023), sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam mengumumkan 60 warga Israel yang mereka sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Juru bicara Hamas Abu Obeida mengatakan, setelah operasi pencarian, masih ada 23 jenazah sandera yang terkubur di bawah reruntuhan.

Pada 30 Oktober lalu, Israel mengumumkan penyelamatan sandera pertamanya, yaitu Prajurit Angkatan Darat Ori Megidish. Hamas sebelumnya juga telah membebaskan Judith Raanan, 59, dan putrinya, Natalie, 18, warga Amerika. Yang juga sudah dibebaskan adalah Yocheved Lifshitz, 85, dan Nurit Cooper, 79. 

Hamas mengatakan pihaknya akan membebaskan lebih banyak sandera jika Israel membebaskan ribuan orang Palestina yang ditahan Israel.

Namun, Israel menolak tawaran tersebut.

Sementara itu, situasi di Gaza masih terus memanas. Hingga Senin (6/11/2023), Israel masih menggempur Gaza dengan serangan udara. Israel bahkan mempersiapkan pertempuran darat dengan milisi Hamas di Gaza, dan diperkirakan masih akan ada fase yang lebih berdarah pada bulan ini. 

Baca Juga: Hamas Ungkap 60 Orang yang Mereka Sandera Tewas akibat Pengeboman Israel, 23 Hilang Terkubur Puing

“Jumlah korban jiwa warga Palestina telah melampaui 10.000 orang,” kata Kementerian Kesehatan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, Senin. Jumlah itu merupakan akumulasi antara pejuang dan warga sipil. Di sisi lain, sekitar 1.400 warga Israel tewas.

Perang ini telah menjadi kekerasan Israel-Palestina yang paling mematikan sejak berdirinya Israel 75 tahun yang lalu. 

Jumlah korban kemungkinan akan meningkat tajam saat perang berubah menjadi pertempuran jarak dekat di perkotaan. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU