Pesawat Tempur Israel Serang Kamp Pengungsi di Gaza, Diperkirakan Banyak Korban Tewas
Kompas dunia | 6 November 2023, 07:08 WIBJALUR GAZA, KOMPAS.TV - Serangan udara Israel menghantam dua kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza tengah pada Minggu (5/11/2023). Serangan ini menewaskan banyak orang, namun belum diketahui jumlah pasti korban tewas.
Serangan ini terjadi ketika Amerika Serikat (AS) terus mendesak Israel untuk mengambil jeda kemanusiaan dari pemboman tanpa henti terhadap Gaza dan meningkatnya kematian warga sipil.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan perjalanan ke Ramallah di Tepi Barat untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Blinken kemudian terbang ke Bagdad untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani.
Baca Juga: Serangan Israel ke Gaza Makin Agresif, Pengungsian Warga Palestina Hancur Lebur
Pada hari Sabtu Blinken bertemu dengan para menteri luar negeri Arab di Yordania, setelah mengadakan pembicaraan di Israel dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang menegaskan tidak akan ada gencatan senjata sementara sampai semua sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan. Sementara itu Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa kemajuan telah dicapai dalam jeda kemanusiaan.
Hingga saat ini korban tewas warga Palestina dalam perang Israel-Hamas telah mencapai 9.700 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza. Di Tepi Barat yang diduduki, lebih dari 140 warga Palestina tewas dalam kekerasan dan serangan Israel.
Baca Juga: Peringatan Keras Rusia: Pengosongan Gaza dari Warga Sipil Mengancam Pembentukan Negara Palestina
Sedangkan dari pihak Israel, lebih dari 1.400 orang telah terbunuh, sebagian besar dari mereka tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengawali pertempuran ini. Sementara itu terdapat 242 orang dari pihak Israel yang disandera Hamas.
Sekitar 1.100 orang telah meninggalkan Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah sejak Rabu berdasarkan kesepakatan antara Amerika Serikat, Mesir, Israel dan Qatar, yang menjadi perantara dengan Hamas.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press