> >

Komisaris HAM PBB Peringatkan Konsekuensi Serangan Israel: Malapetaka Tewasnya Ribuan Penduduk Gaza

Kompas dunia | 29 Oktober 2023, 05:05 WIB
Ledakan yang disebabkan serangan udara Israel terjadi di utara Jalur Gaza, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967, Jumat, 27 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)

GAZA, KOMPAS.TV - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk memperingatkan Israel bahwa berlanjutnya serangan ke Jalur Gaza dapat menyebabkan ribuan penduduk Palestina terbunuh.

Pasukan Israel diketahui meningkatkan intensitas pengeboman di Jalur Gaza pada Jumat (28/10/2023) malam hingga Sabtu (28/10) pagi waktu setempat. Pasukan Israel pun meluncurkan serangan darat ke Jalur Gaza dengan unit infanteri dan kavaleri.

Baca Juga: Erdogan Sebut Israel Sudah Gila, Tuntut Serangan ke Jalur Gaza Dihentikan

"Melihat cara operasi militer (Israel) yang dilangsungkan hingga saat ini, dalam konteks 56 tahun pendudukan, saya memperingatkan tentang kemungkinan malapetaka sebagai konsekuensi operasi darat berskala besar di Gaza dan kemungkinan ribuan lagi penduduk yang terbunuh," kata Turk dikutip Al Jazeera, Sabtu (28/10).

Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan 7.703 orang, lebih dari setengah di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Pengeboman Israel juga menimbulkan sekitar 19.734 korban luka.

Pada Sabtu (28/10), juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengakui bahwa serangan darat ke Jalur Gaza telah berlangsung. Hagari pun kembali memerintahkan penduduk di utara Gaza untuk mengungsi ke selatan.

"Bagi keamanan Anda, kami mendesak semua penduduk di utara Gaza dan Kota Gaza untuk relokasi ke selatan secepat mungkin. Ini adalah langkah sementara. Kembali ke utara Gaza dimungkinkan ketika permusuhan intens telah berakhir," kata Hagari dikutip Associated Press.

Baca Juga: Israel Luncurkan Invasi Darat ke Jalur Gaza, Pertempuran Lawan Kombatan Hamas Pecah


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU