> >

Menlu dan Menhan AS Siap Merespons Jika Pasukan Mereka Jadi Sasaran Perang Israel - Hamas

Kompas dunia | 23 Oktober 2023, 10:08 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan, Lloyd Austin, hari Minggu, (22/10/2023), menyatakan AS siap merespons jika personel atau pasukan Amerika menjadi sasaran konflik, "Kami tidak menginginkan ini, ini bukan yang kami cari. Kami tidak ingin terjadi eskalasi," kata Blinken. (Sumber: Straits Times)

REHOBOTH BEACH, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, hari Minggu, (22/10/2023), menyatakan Amerika Serikat memperkirakan konflik Israel-Hamas akan meningkat melalui keterlibatan pihak-pihak proksi Iran.

Namun AS  menegaskan siap merespons jika personel atau pasukan Amerika menjadi sasaran konflik, "Kami tidak menginginkan ini. Ini bukan yang kami cari. Kami tidak ingin terjadi eskalasi," kata Blinken.

"Kami tidak ingin melihat pasukan atau personel kami menjadi sasaran. Tapi jika itu terjadi, kami siap." katanya seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Senin, (23/10/2023).

Sementara Menhan AS Lloyd Austin, yang mengikuti pernyataan Blinken, mengatakan, "Apa yang kita lihat adalah prospek eskalasi serangan terhadap pasukan dan rakyat kita di seluruh wilayah."

Dia menyatakan Amerika Serikat punya hak untuk membela diri, "dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang sesuai," tambahnya. 

Peringatan dari pejabat AS tingkat tinggi ini muncul ketika respons militer Israel terhadap serangan mematikan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober memasuki minggu ketiga.

Pesawat tempur Israel melancarkan serangan ke berbagai target di Gaza selama semalam dan hingga hari Minggu, serta dua bandara di Suriah dan sebuah masjid di Tepi Barat yang diduduki yang diduga digunakan oleh kelompok perlawanan Palestina, saat perang tersebut mengancam untuk melibatkan lebih banyak wilayah di Timur Tengah.

 

Israel terlibat baku tembak dengan kelompok militan Hezbollah Lebanon hampir setiap hari sejak perang dimulai, dan ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana pasukan Israel bertempur dengan kelompok perlawanan di kamp-kamp pengungsi dan melakukan dua serangan udara dalam beberapa hari terakhir.

AS mengumumkan pada hari Minggu bahwa staf yang tidak penting di kedutaan besarnya di Irak harus meninggalkan negara tersebut.

Baca Juga: Peringatan Keras Iran ke Israel: Timur Tengah Bisa Lepas Kendali jika Serangan ke Gaza Tak Usai

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Blinken mencatat aset militer tambahan telah dikerahkan ke wilayah tersebut, termasuk dua gugus tempur kapal induk, "bukan untuk memprovokasi, tetapi untuk mencegah, untuk menegaskan jika seseorang mencoba melakukan sesuatu, kami ada di sini."(Sumber: AP Photo)

Blinken, yang baru-baru ini menghabiskan beberapa hari di wilayah tersebut, berbicara tentang "kemungkinan eskalasi" sambil mengatakan tidak ada yang ingin melihat konflik Israel dan Hamas menjadi front kedua atau ketiga.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU