Sebut Israel Langgar Aturan Kemanusiaan dalam Perang, PBB Upayakan Akses Bantuan ke Gaza
Kompas dunia | 17 Oktober 2023, 16:30 WIBPBB, KOMPAS.TV - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat ini dilaporkan tengah melakukan diskusi mendalam dengan Israel, Mesir, dan pihak lainnya untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza melalui perbatasan Rafah. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths, Selasa (17/10/2023). Ia menggambarkan situasi konflik Israel dan Palestina sebagai waktu yang sangat sulit.
Diplomasi ini mendapatkan dukungan besar dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang telah melakukan perjalanan di wilayah tersebut.
Martin Griffiths terbang ke Kairo pada Selasa (17/10) "untuk mencoba membantu perundingan". Sehari sebelumnya, ia mengungkapkan ia sangat berharap akan segera ada kabar baik.
Griffiths menyebut prioritas utama PBB saat ini adalah memastikan akses ke Gaza, mengingat saat ini terjadi pelanggaran terhadap aturan kemanusiaan saat perang berlangsung.
"Kita tidak dapat meminta warga untuk meninggalkan tempat-tempat berbahaya tanpa memberikan bantuan untuk melakukannya, yang mencakup memberikan tempat aman dan bantuan kemanusiaan," ujar Griffiths seperti dilansir Associated Press.
Ia pula mengungkapkan keprihatinannya saat ini lantaran Israel belum menyediakan fasilitas tersebut kepada warga Gaza yang berpindah dari utara ke selatan.
Ia juga mendesak pembebasan segera semua sandera yang diculik Hamas dari Israel. Banyak di antara mereka adalah anak-anak, perempuan, lansia, dan orang sakit, yang menurutnya merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak dapat diterima.
Perang yang dimulai pada Sabtu (7/10) pekan lalu itu menjadi yang paling mematikan dalam lima kali perang Gaza bagi kedua belah pihak. Lebih dari 4.000 jiwa telah tewas.
Baca Juga: Gambar Udara Kondisi Gaza Dampak Serangan Udara Israel: Gedung Hancur Tinggal Puing
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 2.750 warga Palestina tewas dan 9.700 lainnya terluka. Lebih dari 1.400 warga Israel tewas, dan setidaknya 199 lainnya, termasuk anak-anak, disandera Hamas dan dibawa ke Gaza, menurut Israel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press