Apa Itu Gerakan Fatah dan Kelompok Hamas yang Ada di Palestina?
Kompas dunia | 13 Oktober 2023, 23:00 WIBJERUSALEM, KOMPAS.TV - Otoritas Palestina adalah badan pemerintahan yang mengelola wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel sejak pertengahan tahun 90-an. Pembentukannya seharusnya membuka jalan menuju negara Palestina yang merdeka, tetapi saat ini dianggap memiliki sedikit kekuasaan nyata dan beroperasi di bawah kendali militer Israel.
Otoritas Palestina didominasi oleh Fatah, sebuah partai politik sekuler yang didirikan oleh warga Palestina diaspora setelah Nakba 1948, atau "Bencana." Fatah juga merupakan kekuatan pendorong Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebuah organisasi payung yang terdiri dari beberapa partai politik dan mengklaim mewakili orang Palestina di seluruh dunia.
Berikut yang perlu Anda ketahui tentang Otoritas Palestina dan perbedaannya dengan Kelompok Hamas sesuai laporan dari Al Jazeera, Kamis (12/10/2023):
Kapan Otoritas Palestina dibentuk dan apa tujuannya?
Otoritas Palestina dibentuk pertengahan tahun 90-an sebagai badan pemerintahan interim yang akan membuka jalan menuju berdirinya negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Itu adalah hasil dari Perjanjian Oslo antara pemerintah Israel dan PLO, yang saat itu dipimpin oleh Yasser Arafat. Saat ini, perjanjian tersebut hampir hancur, dengan Israel memperluas pemukiman dan jalan bypass di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai aneksasi wilayah de facto yang seharusnya menjadi bagian dari negara Palestina. Putaran terakhir pembicaraan hancur tahun 2014.
Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina: Janji Inggris dalam Deklarasi Balfour hingga Pembantaian Nakba (I)
Apa hubungan antara Otoritas Palestina dan Hamas?
Saat ini, perpecahan politik dan teritorial partai Fatah pimpinan Mahmoud Abbas di Tepi Barat dan Kelompok Hamas di Jalur Gaza semakin mengakar.
Kedua wilayah tersebut tumbuh menjadi entitas yang sangat berbeda, Otoritas Palestina yang dimotori gerakan Fatah menikmati pengakuan dan dukungan internasional, sementara Gaza di bawah Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Barat, semakin terisolasi. Mesir membantu Israel menjalankan blokade darat, laut, dan udara di Gaza selama 17 tahun terakhir.
Upaya tahun 2014 untuk mendirikan Pemerintahan Persatuan Nasional yang menyatukan kedua kelompok itu gagal. Tiga tahun kemudian, kesepakatan rekonsiliasi yang mungkin membuat Hamas menyerahkan kendali administratif Gaza terhenti oleh perselisihan tentang penghancuran senjata.
Pada tahun 2022, perwakilan dari 14 faksi Palestina berkumpul di Aljazair untuk menandatangani kesepakatan rekonsiliasi baru, dengan rencana untuk mengadakan pemilihan parlemen pada akhir 2023, itu akan menjadi pemilu pertama dalam 17 tahun.
Hamas dan Fatah: Bagaimana perbedaan kedua kelompok tersebut?
Sejak tahun 2007, Hamas telah menjadi penguasa de facto di Jalur Gaza, setelah mengalahkan partai Fatah yang telah lama mendominasi dalam pemilihan parlemen Presiden Mahmoud Abbas.
Kelompok Hamas dan Gerakan Fatah punya perbedaan sangat mendasar, yaitu secara ideologi. Hamas berideologi Islamis sementara Fatah berideologi Sekuler, dalam aspek strategi terhadap Israel. Hamas mengambil jalur Perlawanan bersenjata sementara Fatah mengambil jalur perundingan dan musyawarah.
Secara tujuan, Hamas tidak mengakui Israel, tetapi menerima negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 sementara Fatah mengakui Israel dan ingin membangun negara berdasarkan perbatasan tahun 1967. Kemudian, Hamas mendorong Fatah keluar dari Gaza ketika Fatah menolak mengakui hasil pemungutan suara.
Meskipun kedua kelompok tersebut bekerja menuju tujuan yang sama untuk mewujudkan negara Palestina di wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1967, termasuk Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Tepi Barat, ada beberapa perbedaan yang mencolok.
Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina: Perang 6 Hari Naksa dan Intifada Pertama yang Lahirkan Hamas (II)
Apa ideologi Gerakan Fatah?
Fatah adalah singkatan dari Harakat al-Tahrir al-Filistiniya atau Gerakan Pembebasan Nasional Palestina dalam bahasa Arab. Kata Fatah berarti menaklukkan.
Gerakan sekuler ini didirikan di Kuwait akhir tahun 1950-an oleh orang Palestina diaspora setelah Nakba 1948, atau pembersihan etnis Palestina oleh gerakan Zionis yang bertujuan menciptakan negara Yahudi modern di Palestina.
Fatah didirikan oleh beberapa orang, terutama Presiden Otoritas Palestina yang sudah meninggal, Yasser Arafat, ajudan Khalil al-Wazir dan Salah Khalaf, dan Mahmoud Abbas, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Otoritas Palestina.
Gerakan ini didasarkan pada perlawanan bersenjata terhadap Israel untuk memerdekakan Palestina.
Sayap militer utama dari kelompok itu adalah al-Asifah, atau Badai. Pejuang al-Asifah berbasis di beberapa negara Arab serta di Tepi Barat dan Gaza.
Perjuangan bersenjata kelompok ini melawan pendudukan Israel dimulai tahun 1965. Sebagian besar operasi bersenjatanya dilakukan dari Yordania dan Lebanon.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Al Jazeera / Associated Press