Hamas: Tidak akan Ada Perundingan dengan Israel soal Sandera sampai Perang Selesai
Kompas dunia | 10 Oktober 2023, 22:36 WIBKAIRO, KOMPAS.TV - Kelompok Hamas mengatakan mereka telah memberitahu semua pihak bahwa mereka tidak berencana terlibat perundingan soal nasib para sandera Israel selama pertempuran berlangsung, kata Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Selasa (10/10/2023).
"Kami telah memberitahu semua pihak bahwa kasus para sandera Israel kami tidak akan dibuka sampai pertempuran berakhir," katanya, seperti yang dikutip oleh saluran TV Al Hadath yang dikutip oleh TASS, Selasa, (10/10/2023).
Haniyeh menambahkan, "Hanya akan mungkin untuk menyelesaikan masalah sandera Israel sesuai dengan syarat-syarat Hamas."
Menurut Haniyeh, operasi yang dilakukan Hamas di Israel adalah "perjuangan Palestina, baik dalam hal keputusan [tentang operasi] maupun pelaksanaannya."
Musa Abu Marzouk, seorang pejabat senior Hamas, sebelumnya mengumumkan penangkapan setidaknya 100 sandera tambahan, yang menurut sumber Palestina, termasuk tentara Israel, yaitu perwira tinggi, bersama dengan warga sipil.
Tidak lama sebelumnya, Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah mengeklaim lebih dari 30 warga Israel disandera di daerah yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Menurutnya, ada tentara Israel dan pemukim Yahudi di antara yang disandera.
Baca Juga: WHO Desak Israel Buka Koridor Kemanusiaan Masuk dan Keluar Gaza, Sudah 200.000 Orang Mengungsi
Pada 7 Oktober, anggota Hamas menyerbu Israel setelah salvo ribuan rudal dari Gaza. Menurut data terbaru, bentrokan dan serangan telah menewaskan hampir 800 warga Palestina dan melukai lebih dari 4.000 orang. Sekitar 800 warga Israel telah kehilangan nyawa dan lebih dari 2.000 luka.
Sementara itu, sayap militer Hamas mengeklaim telah melakukan serangan terhadap Bandara Ben Gurion di Israel. Pasukan Pertahanan Israel sebelumnya mengatakan sirene serangan udara telah berbunyi di Tel Aviv dan bagian tengah Israel.
Seperti dilaporkan TASS, Selasa (10/10/2023), seorang pejabat bandara membantah laporan bahwa Bandara Ben Gurion terkena serangan, mengatakan bandara tersebut terus beroperasi tanpa gangguan.
Pasukan Israel menyatakan status siaga perang dan meluncurkan tindakan pembalasan yang dinamai Operasi Pedang Besi.
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menggambarkan operasi Palestina sebagai respons terhadap tindakan agresif oleh otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengizinkan panggilan bagi pasukan cadangan Tentara Pertahanan Israel (IDF) dan memerintahkan "situasi keamanan khusus" untuk diperluas ke seluruh negeri.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS