Bos Diplomasi Uni Eropa ke Kiev, Yakinkan Dukungan Berkelanjutan untuk Ukraina
Kompas dunia | 3 Oktober 2023, 10:53 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell hari Senin, (2/10/2023) memimpin delegasi diplomat tingkat tinggi dalam kunjungan tak terjadwal ke Kiev, berupaya menepis kekhawatiran tentang ketegangan politik di blok tersebut terkait dukungan berkelanjutan terhadap upaya Ukraina melawan Rusia.
Meskipun simbolis, pertemuan informal antara diplomat Uni Eropa dan Ukraina menunjukkan "komitmen yang jelas" Uni Eropa terhadap Ukraina dalam perangnya selama 19 bulan, kata Josep Borrell, seperti laporan Associated Press, Selasa, (3/10/2023).
"Uni Eropa tetap bersatu mendukung Ukraina... Saya tidak melihat ada negara anggota yang akan menarik dukungan mereka," kata Borrell dalam konferensi pers di ibu kota Ukraina.
Pertemuan ini adalah pertama kalinya menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di luar Uni Eropa, dan di zona perang, menurut Borrell, dan terjadi setelah kemenangan pemilu akhir pekan lalu di anggota Uni Eropa, Slovakia, oleh mantan Perdana Menteri Robert Fico, yang agenda pro-Rusia-nya meningkatkan keraguan terkait dukungan berkelanjutan Uni Eropa terhadap Kiev.
Negara kecil di Eropa Timur ini bisa membawa lebih banyak ketegangan dalam diskusi Uni Eropa tentang Ukraina, seperti yang terjadi dengan sikap dingin Hungaria terhadap upaya untuk mendukung Kiev.
Budapest menjalin hubungan dekat dengan Moskow dan menentang pasokan senjata ke Ukraina atau memberikan bantuan ekonomi. Slovakia mengoperasikan jalur kereta penting yang digunakan untuk mengangkut peralatan militer barat ke Ukraina.
Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Inggris memberikan dukungan militer dan finansial besar kepada Ukraina, memungkinkannya untuk melawan serangan Kremlin. Bantuan ini sangat penting bagi ekonomi Ukraina yang lemah dan selama ini berlangsung tanpa batas waktu.
Namun, ketidakpastian muncul tentang seberapa lama sekutu-sekutu Kiev mampu mengirimkan bantuan bernilai miliaran dolar secara berkesinambungan.
Baca Juga: Pentagon Beri Peringatan ke Kongres AS, Dana Menipis untuk Gantikan Senjata yang Dikirim ke Ukraina
Presiden AS Joe Biden hari Minggu, (1/10/2023) meyakinkan sekutu tentang dukungan finansial AS yang berkelanjutan untuk upaya perang, setelah Kongres menghindari penutupan pemerintah dengan mengadopsi paket pendanaan jangka pendek yang menghapus bantuan untuk Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, hari Senin, (2/10/2022) mengatakan Biden mengumpulkan lebih dari 140 negara untuk mengutuk invasi Rusia dan membangun koalisi dari lebih dari 50 negara untuk memberikan bantuan kepada Ukraina. Sementara itu, keuangan Rusia semakin memburuk sebagian karena sanksi.
"Ada koalisi internasional yang kuat, sangat kuat, di belakang Ukraina," kata Jean-Pierre. Dan jika Presiden Rusia Vladimir Putin "berpikir dia bisa bertahan lebih lama dari kami, dia salah.”
Banyak anggota Kongres AS mengakui mendapatkan persetujuan untuk bantuan Ukraina di Kongres semakin sulit seiring berlanjutnya perang.
Borrell, dalam konferensi persnya, menegaskan Uni Eropa berkomitmen untuk "keterlibatan berkelanjutan" dengan Ukraina. "Tekad kami... kokoh dan akan berlanjut," katanya.
Dia mencantumkan daftar komitmen yang sudah diambil Uni Eropa dan masih berlanjut, termasuk bantuan militer sebesar 5 miliar euro (5,3 miliar Dollar AS) tahun depan, termasuk melatih sekitar 40.000 tentara Ukraina, dan kemungkinan kerja sama bersama perusahaan pertahanan Ukraina dan Uni Eropa.
Tanda-tanda lain dari komitmen Uni Eropa termasuk bantuan pertahanan siber, program penjinakan ranjau untuk memungkinkan pemulihan Ukraina pasca perang, dan reformasi penegakan hukum Ukraina untuk memberantas korupsi, kata Borrell.
Namun, "komitmen keamanan terkuat" Uni Eropa untuk Ukraina adalah memberikan keanggotaan bagi Ukraina, katanya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press