> >

Update Gereja Runtuh di Meksiko: Korban Tewas Jadi 11 Orang, 3 di Antaranya Anak-anak

Kompas dunia | 3 Oktober 2023, 08:58 WIB
Petugas penyelamat mencari korban di tengah puing-puing setelah atap gereja runtuh saat Misa Minggu di Ciudad Madero, Meksiko, Minggu, 1 Oktober 2023. (Sumber: The Associated Press)

CIUDAD MADERO, KOMPAS.TV — Pastor Ángel Vargas sedang berpindah dari satu bangku ke bangku yang lain untuk membaptis anak-anak di sebuah gereja di Ciudad Madero, Meksiko.

Tiba-tiba kemudian balok pengikat putus dan menyebabkan atap gereja itu runtuh menimpa puluhan orang yang berkumpul di sana.

Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 11 orang. Tetapi Pastor Ángel Vargas dan beberapa orang lainnya selamat.

Vargas menceritakan keruntuhan mengerikan yang terjadi pada Minggu (1/10/2023) lalu pada sebuah radio di Meksiko, Senin (2/10/2023). 

“Beberapa orang bisa keluar dan yang lainnya tidak,” kata Vargas.

Ia menceritakan bahwa beberapa area seperti altar tidak runtuh, sehingga memungkinkan dirinya dan beberapa orang lainnya untuk melarikan diri. 

“Ini adalah pengalaman yang mengerikan dan bahkan lebih buruk lagi karena banyak orang yang tidak bisa melarikan diri,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Atap Gereja Roboh Jelang Misa Pembaptisan di Meksiko, 100 Orang Tertimpa, 10 Tewas

Banyak jemaat yang berkumpul di gereja Santa Cruz di Ciudad Madero pada Minggu sore.

Sebagian besar dari mereka merupakan orang tua dan anak-anak, karena sedang ada acara pembaptisan.

Jumlah korban diperkirakan masih bisa meningkat, karena ada sekitar 300 orang yang berada di tempat kejadian ketika peristiwa itu terjadi.

Pejabat negara setempat mengatakan Senin sore, 13 orang masih dirawat di rumah sakit dengan dua orang di antaranya berada dalam kondisi serius.

Sebelumnya pada Senin, seorang perempuan berusia 18 tahun meninggal karena luka-lukanya.

Pihak berwenang menghentikan pencarian pada Senin pagi dan meyakini tidak ada seorang pun yang belum ditemukan.

Gubernur Tamaulipas Américo Villarreal mengatakan, anjing terlatih dan kamera pencitraan termal telah digunakan untuk mencari korban di bawah beton yang runtuh.

“Hal yang paling mungkin, tapi saya tidak bisa memastikannya 100%, adalah tidak ada lagi orang yang terjebak,” kata Villarreal.

Ia menjelaskan, telah melakukan upaya pencarian dengan menggunakan anjing pelacak dan tim penyelamat.

Menurutnya, tidak ada indikasi kehidupan di dalam area yang runtuh.

Baca Juga: Jasad Alien Ditampilkan, Ahli Bersaksi di Kongres Meksiko Adanya Kehidupan Lain

Optimisme tersebut akan diketahui lebih lanjut ketika derek mulai mengangkat bongkahan reruntuhan dari bagian atas bangku gereja.

Tiga korban tewas adalah anak-anak, dan korban luka-luka adalah seorang bayi berusia 4 bulan, tiga anak berusia 5 tahun, dan dua anak berusia 9 tahun.

“Sayangnya, orang lanjut usia dan anak-anak adalah mereka yang paling menderita, dan mereka yang paling terjebak,” kata Pastor Pablo Galván, seorang pendeta yang berada di luar tempat parkir gereja pada hari Minggu.

Menggambarkan momen tersebut, Galván mengatakan, atap gereja itu runtuh begitu saja, seperti ledakan, seperti ketika Anda menghancurkan kaleng.

“Jatuh, tidak ada waktu untuk berbuat apa-apa. Rasanya seperti dua detik dan kami masih tidak mengerti apa yang terjadi,” kata Galván.

Pertanyaan segera beralih ke mengapa struktur beton dan batu bata tiba-tiba rusak.

Rekaman kamera keamanan dari sekitar satu blok dari tempat kejadian menunjukkan atap pelana yang tidak biasa itu runtuh begitu saja.

Dindingnya, tampaknya tidak pecah, juga tidak ada indikasi ledakan, atau apa pun selain kegagalan struktural sederhana.

Kantor juru bicara keamanan negara mengatakan, hal ini tampaknya merupakan kegagalan struktural.

Namun Gubernur Villarreal mengatakan, tidak ada masalah dengan gereja yang pernah dilaporkan sebelumnya.

Baca Juga: Dua Pesawat Pribadi Bertabrakan di Meksiko, Lima Orang Tewas

“Usianya lebih dari 50 tahun, dan dapat berfungsi dan beroperasi tanpa masalah, tanpa tanda-tanda cacat apa pun,” kata Villarreal.

Atapnya tampaknya terbuat dari beton yang relatif tipis, dan foto-foto yang disebarkan oleh otoritas negara menunjukkan pelat atap berada di atas bangku gereja di beberapa bagian gereja.

Hal ini mungkin menyisakan cukup ruang untuk menyelamatkan beberapa nyawa.

Runtuhnya bangunan sering terjadi di Meksiko saat terjadi gempa bumi. 

Namun, Layanan Seismologi Nasional tidak melaporkan adanya aktivitas seismik yang cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan seperti itu pada saat bangunan runtuh. Juga tidak ada indikasi adanya ledakan.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU