Penguasa Militer Niger Menuduh Sekjen PBB Menghalangi Partisipasi Mereka di Majelis Umum
Kompas dunia | 23 September 2023, 19:45 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Pemimpin kudeta Niger pada hari Jumat (22/9/2023) menuduh Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menghalangi partisipasi mereka dalam Sidang Umum badan tersebut.
"Hal ini kemungkinan akan menghambat upaya untuk mengakhiri krisis di negara kami," kata pemimpin kudeta Niger.
Pasukan elit pemberontak menggulingkan presiden Mohamed Bazoum pada 26 Juli lalu dan sejak itu menahan dia di rumah bersama keluarganya.
Negosiasi untuk mengembalikan pemerintahan sipil belum membuahkan hasil, dengan junta menuntut transisi selama tiga tahun dan Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mendesak pengembalian Mohamed Bazoum yang terpilih secara demokratis dengan segera, seperti laporan Straits Times, Sabtu (23/9).
Baca Juga: Memanas, Junta Militer Niger Tuduh Prancis Kumpulkan Pasukan untuk Intervensi Pasca Kudeta
Kudeta ini juga mendapat kritik keras dari pemerintah Barat dan badan-badan global seperti PBB, yang mengadakan Sidang Umum pemimpin dunia di New York pekan ini.
Dalam rilis berita yang dibacakan di televisi publik, militer Niger mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "tersesat dalam menjalankan misinya dengan menghalangi partisipasi penuh Niger dalam sesi ke-78 Sidang Umum PBB".
Militer Niger mengkritik "tindakan yang curang" dari pemimpin PBB, menambahkan hal itu "kemungkinan akan menghambat upaya untuk mengakhiri krisis di negara kami".
Bakary Yaou Sangaré, yang sebelum kudeta adalah duta Niger untuk PBB dan sekarang adalah menteri luar negeri, adalah perwakilan yang dipilih oleh pemimpin baru untuk pertemuan tersebut.
Namun, menurut sumber diplomatik, juga ada aplikasi dari pemerintah yang digulingkan untuk mewakili Niamey, "Dalam hal kredensial bersaing dari Negara Anggota, sekretaris jenderal menangguhkan masalah tersebut kepada Komite Kredensial Sidang Umum yang akan membahas masalah tersebut," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times, France24