> >

Jaksa Agung Libya Bakal Usut Jebolnya 2 Bendungan yang Sebabkan Banjir, Tewaskan Belasan Ribu Jiwa

Kompas dunia | 16 September 2023, 17:10 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah korban banjir di Derna, timur Libya, Jumat (15/9/2023). Jaksa Agung Libya Al-Sediq Al-Sour mengaku pihaknya akan menginvestigasi jebolnya dua bendungan yang berujung banjir bandang yang menyapu kota Derna, timur Libya pada Senin (11/9/2023) lalu. Al-Sour menegaskan pihaknya akan mengusut aspek kelalaian dalam jebolnya dua bendungan tersebut. (Sumber: Ricardo Garcia Vilanova/Associated Press)

DERNA, KOMPAS.TV - Jaksa Agung Libya Al-Sediq Al-Sour mengaku pihaknya akan menginvestigasi jebolnya dua bendungan yang berujung banjir bandang yang menyapu kota Derna, timur Libya pada Senin (11/9/2023) lalu.

Al-Sour menegaskan pihaknya akan mengusut aspek kelalaian dalam jebolnya dua bendungan tersebut.

Banjir bandang yang menyapu timur Libya sejauh ini telah menewaskan lebih dari 11.000 orang. Bulan Sabit Merah Libya melaporkan lebih dari 10.000 masih hilang karena banjir.

Peristiwa yang menghancurkan Kota Derna dimulai pada akhir pekan lalu ketika topan Daniel menerjang wilayah timur Libya. Topan ini memicu banjir yang kemudian meruntuhkan dua bendungan di kota tersebut.

Baca Juga: Pejabat Libya Tak Mau Disalahkan atas Belasan Ribu Korban Tewas akibat Banjir Besar

Kolapsnya dua bendungan itu membuat banjir setinggi beberapa meter menyapu kota. Gedung-gedung hancur dan ribuan orang tersapu hingga Laut Mediterania.

Al-Sediq Al-Sour menyatakan bahwa pihaknya akan memeriksa pemerintah daerah dan pemerintahan sebelumnya. Dua bendungan di Derna yang jebol diketahui dibangun pada 1970-an.

"Saya meyakinkan masyarakat bahwa siapa pun yang membuat kesalahan atau kelalaian, kejaksaan jelas akan mengambil tindakan tegas, melayangkan kasus pidana terhadapnya dan mengirimnya ke persidangan," kata Al-Sour pada Jumat (15/9) malam waktu setempat dikutip Associated Press.

 

Meskipun demikian, Al-Sour tidak menjabarkan bagaimana investigasi akan berlangsung. Pasalnya, sejak Muamar Khadafi digulingkan pada 2011 lalu, pemerintahan Libya terpecah.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU