Maskapai Turki Ini Sediakan Zona Khusus Dewasa yang Tak Ingin Terganggu Tangisan Anak-anak
Kompas dunia | 30 Agustus 2023, 08:10 WIBDALLAS, KOMPAS.TV — Sebuah maskapai penerbangan berencana melakukan percobaan untuk mengetahui apakah turis yang menginginkan ketenangan bersedia untuk membayar biaya tambahan yang besar, demi terhindar duduk di dekat bayi atau anak kecil.
Corendon Airlines mengatakan, mereka akan menjual zona khusus dewasa, yang tidak akan diduduki oleh penumpang berusia 16 tahun ke bawah.
Penjualan tiket ini akan dilakukan pada penerbangan antara Amsterdam dan Curacao mulai bulan November mendatang. Penerbangan dari Amsterdam ke Curacao biasanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam.
Maskapai asal Turki ini mengatakan orang-orang yang bepergian tanpa anak akan mendapatkan suasana yang tenang, dan orangtua tidak perlu khawatir anak-anak mereka yang menangis atau gelisah akan mengganggu penumpang lainnya.
Baca Juga: Pemeringkatan Bounce soal Maskapai di Dunia: Japan Airlines Terbaik, Wings Air dan Lion Air Terburuk
Corendon mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan menyediakan 93 kursi reguler dan sembilan kursi dengan ruang kaki tambahan di zona dewasa di bagian depan jet Airbus A350, yang seluruhnya memiliki 432 kursi.
Sebuah dinding atau tirai akan memisahkan bagian tersebut dari bagian yang diisi anak-anak dan bayi.
Maskapai ini mengatakan di situs web-nya bahwa mereka akan membebankan biaya reservasi tambahan kepada penumpang sebesar 45 euro (sekitar Rp745.000) untuk zona tanpa anak, dan biayanya akan naik menjadi 100 euro (Rp1.655.000) untuk kursi dengan ruang kaki tambahan.
“Untuk maskapai penerbangan rekreasi kelas atas seperti Corendon, yang mungkin penuh dengan keluarga dengan anak kecil, saya melihat adanya daya tarik bagi seseorang yang bepergian tanpa anak untuk membayar ekstra agar bisa jauh dari mereka untuk mendapatkan kedamaian dan ketenangan,” kata Brett Snyder, seorang agen perjalanan dan penulis blog Cranky Flier.
Namun demikian, menurutnya orang yang duduk di belakang zona dewasa mungkin masih mendengar tangisan anak-anak.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press