Intelijen AS Sebut Yevgeny Prigozhin Jadi Target Pembunuhan, Klaim Petunjuk Mengarah ke Putin
Kompas dunia | 25 Agustus 2023, 09:07 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Intelijen Amerika Serikat (AS) menduga jatuhnya pesawat bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, Rabu (23/8/2023), disebabkan ledakan dari dalam pesawat. Prigozhin diyakini menjadi target pembunuhan.
Seorang pejabat intelijen AS yang berbicara dengan kondisi anonim menyebut pihaknya telah melakukan tinjauan intelijen preliminer. Hasilnya, Prigozhin "berkemungkinan besar" jadi sasaran pembunuhan dan pihaknya curiga pelakunya Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pejabat itu menyebut insiden yang dialami pesawat Prigozhin sesuai dengan "riwayat panjang cara pembungkaman kritik" oleh Putin. Namun, pejabat itu enggan mendetail apa yang menyebabkan pesawat Prigozhin diduga meledak di udara.
Baca Juga: Profil Bos Wagner Yevgeny Prigozhin yang Diduga Tewas, Pernah Jual Hot Dog hingga Dipenjara
Pesawat yang diduga mengangkut Prigozhin dan para petinggi Wagner jatuh pada Rabu lalu di daerah Tver, Rusia dalam perjalanan ke St. Petersburg. Petugas menemukan sepuluh jenazah di lokasi jatuhnya pesawat.
Media-media Rusia melaporkan, Prigozhin ada dalam penerbangan tersebut dan telah mati. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi mengenai nasib Prigozhin.
Banyak pihak meyakini insiden pesawat ini adalah balasan Rusia atas pemberontakan Wagner pada Juni lalu.
Sementara juru bicara Pentagon, Jenderal Pat Ryder, menyebut laporan awal menunjukkan pesawat Prigozhin jatuh karena rudal darat-ke-udara tidak akurat. Namun, ia menolak bicara asesmen AS mengenai penyebab insiden.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengaku curiga Putin mendalangi insiden pesawat Prigozhin. Meskipun demikian, ia mengaku belum punya cukup informasi mengenai insiden tersebut.
"Saya tidak tahu fakta kejadiannya, tetapi saya tidak terkejut. Tidak banyak yang terjadi di Rusia yang tidak didalangi Putin," kata Biden pada Rabu lalu dikutip Associated Press.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press