DPR AS Gelar Sidang Dengar Pendapat soal Fenomena UFO, Ini Rangkumannya
Kompas dunia | 27 Juli 2023, 04:05 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - DPR Amerika Serikat (AS) menggelar rapat dengar pendapat terkait fenomena UFO (unidentified flying object) di Capitol Hill, Washington DC, Rabu (26/7/2023) waktu setempat.
Saksi-saksi yang dihadirkan adalah David Grusch, David Fravor, dan Ryan Graves.
David Grusch adalah seorang whistleblower yang baru-baru ini mengeklaim bahwa pemerintah AS telah menyembunyikan bukti dari setidaknya dua belas situs kecelakaan alien. Grusch adalah mantan perwira intelijen yang merupakan bagian dari Tim Tugas Fenomena Anomali yang Tidak Teridentifikasi.
David Fravor adalah mantan komandan Skuadron Black Aces Angkatan Laut AS. Fravor mengatakan bahwa ia mengelilingi UFO saat terbang dengan F/A-18F Super Hornet-nya di atas Pasifik pada tahun 2004.
Fravor menggambarkan objek tersebut seperti "Tic Tac" atau tangki gas propana yang halus -sebuah silinder tanpa sayap. Video insiden itu dideklasifikasi pada tahun 2020, bersama dengan dua video lain tentang UAP (unifentified aerial phenomena).
Baca Juga: Ada Penampakan UFO di Bandung, Begini Penjelasan BRIN
Sementara Ryan Graves adalah mantan pilot tempur Angkatan Laut yang mengatakan bahwa skuadronnya secara berulang kali menghadapi benda terbang misterius yang dapat tetap diam di tempat meskipun dihadapkan dengan angin berkekuatan badai.
Graves mendirikan "Americans for Safe Aerospace," sebuah kelompok yang ia dirikan untuk mendorong para pilot untuk melaporkan insiden-insiden UAP.
"Jika UAP adalah drone asing, ini merupakan masalah keamanan nasional yang mendesak. Jika itu adalah sesuatu yang lain, itu menjadi isu ilmiah. Dalam kedua kasus tersebut, benda-benda yang tidak teridentifikasi merupakan kekhawatiran bagi keselamatan penerbangan," kata Ryan Graves dalam live streaming AP News.
Sementara itu, David Grusch mengaku mendapatkan sejumlah 'pembalasan' setelah melakukan wawancara blak-blakan mengenai fenomena UFO ini kepada NewsNation.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/CBS/AP/The Guardian/NewsNation