Perayaan Natal di Bulan Juli, Hanya Ada di Selandia Baru
Kompas dunia | 21 Juli 2023, 13:23 WIBWELLINGTON, KOMPAS.TV – Di seluruh dunia, hari Natal biasanya dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Namun tidak demikian halnya dengan Selandia Baru. Setiap tahunnya, Natal di Selandia Baru dirayakan sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Juli dan Desember. Sebab mengapa warga Selandia Baru merayakan Natal dua kali setahun, tentu menimbulkan pertanyaan.
Alasan dirayakannya hari Natal pada bulan Juli di Selandia Baru cukup unik, yakni karena puncak musim dingin di Selandia Baru jatuh pada bulan Juli.
Di belahan Bumi bagian utara, Natal identik dengan musim dingin dan salju. Nah, Selandia Baru yang terletak di Bumi bagian selatan dan banyak ditinggali oleh warga keturunan Inggris, tampaknya pun ingin menikmati Natal dengan suasana musim dingin seperti di Bumi belahan utara. Karena itulah, akhirnya di Selandia Baru, Natal dirayakan dua kali setahun, yaitu pada puncak musim dingin di bulan Juli dan pada 25 Desember.
Setiap tahun, kota kecil bernama Greytown selalu mengadakan festival Natal di bulan Juli. Greytown merupakan kota yang dipenuhi dengan bangunan antik, dan hanya berjarak sekitar 1,5 jam dari ibu kota Wellington. Setiap bulan Juli, banyak warga Wellington yang datang ke Greytown untuk menikmati suasana Natal di musim dingin.
Baca Juga: Kolaborasi Gamelan dan Tari Bali Warnai Pagelaran World on Stage di Selandia Baru
Tahun ini, berbagai kegiatan digelar dalam festival Natal di Kota Greytown, seperti pasar malam di mana warga bisa menikmati berbagai jajanan dan kerajinan. Warga juga bisa melihat berbagai pertunjukan, ikut dalam aktivitas kerajinan, atau sekedar makan malam di restoran di sepanjang Kota Greytown.
Selain itu, yang paling ditunggu-tunggu adalah mandi salju buatan yang diselenggarakan setiap hari Jumat dan Sabtu mulai pukul 06.00 malam, sepanjang bulan Juli. Anak-anak dari berbagai kota banyak yang berdatangan ke Greytown hanya untuk menunggu atraksi salju buatan di kota ini. Menjelang pukul 06.00 malam, ratusan warga berkerumun di depan gedung perpustakaan Kota Greytown untuk menunggu salju buatan. Kemudian dua manusia salju keluar dari balkon gedung perpustakaan yang berlantai dua, dan mulai menembakkan busa putih yang terlihat seperti salju. Anak-anak pun berebut untuk bermandikan salju buatan yang ditembakkan manusia salju itu.
Suasana Natal terasa syahdu di seluruh kota, terlihat pada ornamen, pernik, dan lampu Natal yang menghiasi sudut kota. Lantunan tembang Natal pun mengalun merdu dari setiap toko yang ada di sepanjang jalan utama di Greytown. Semakin malam, suasana semakin ramai dan meriah dengan atraksi lampu-lampu yang menyinari gedung antik di kota ini dengan berbagai cahaya berwarna-warni.
Baca Juga: Wow, Populasi Domba Selandia Baru 5 Kali Lipat Jumlah Penduduknya!
Salah satu warga Indonesia yang tinggal di Wellington, Hasil Maksud, secara khusus mengunjungi Greytown untuk menikmati festival Natal di kota ini. Meskipun sudah tinggal di Selandia Baru sejak tahun 2017, namun ia mengaku baru kali ini datang ke Greytown untuk melihat festival Natal di bulan Juli.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV