Pentagon Mengakui Amunisi Klaster atau Bom Tandan Sudah Tiba di Ukraina, Kiev Mengkonfirmasi
Kompas dunia | 14 Juli 2023, 06:05 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amunisi klaster atau bom tandan yang disediakan Amerika Serikat (AS) telah tiba di Ukraina, demikian diumumkan oleh Pentagon Kamis (13/7/2023) waktu Washington DC.
Amunisi bom tandan, yang merupakan bom yang terbuka di udara dan melepaskan sejumlah bom kecil, dianggap AS sebagai cara Kiev memperkuat serangan dan menembus garis depan Rusia.
Pemimpin AS membahas isu yang sensitif ini selama berbulan-bulan sebelum Presiden Joe Biden membuat keputusan final minggu lalu.
Mereka mengatakan akan mengirim versi amunisi klaster yang memiliki tingkat kegagalan ledakan yang lebih rendah, artinya lebih sedikit bom kecil yang gagal meledak.
Peluru yang tidak meledak tersebut sering kali tersebar di medan perang dan daerah sipil yang padat, dan menyebabkan kematian yang tidak disengaja. Pejabat AS mengatakan Washington akan menyediakan ribuan peluru tersebut, tetapi tidak memberikan angka spesifik.
Letnan Jenderal Douglas Sims, direktur operasi untuk staf Gabungan, mengatakan kepada wartawan bahwa amunisi klaster memang telah dikirim ke Ukraina pada saat ini. Namun, belum jelas apakah pasukan Ukraina telah menggunakannya.
Biden menggambarkan keputusan untuk menyediakan proyektil tersebut sebagai sangat sulit mengingat rekam jejak bom tandan dalam membunuh warga sipil.
Lebih dari 120 negara di seluruh dunia, namun bukan AS, Rusia, atau Ukraina, menandatangani konvensi internasional yang melarang produksi amunisi klaster dan menentang penggunaannya.
Baik Moskow maupun Kiev menggunakan amunisi tersebut selama perang, dan pejabat regional Ukraina secara rutin menuduh pasukan Rusia menggunakannya untuk menargetkan warga sipil.
Baca Juga: NATO Pecah akibat Ulah AS Ingin Kirim Senjata Terlarang Bom Tandan untuk Ukraina
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press / TASS