Inilah Anjing Tertua di Dunia, Umurnya 31 Tahun

Bobi telah tinggal di Conqueiros, sebuah desa kecil di Portugal, selama lebih dari tiga dekade. Namun, ia hampir tidak selamat semasa bayi, kata Leonel Costa, pemiliknya, kepada GWR.

Costa baru berusia delapan tahun ketika anak-anak anjing Bobi lahir di gudang kayu keluarganya pada tahun 1992. Ayah Costa, seorang pemburu, memutuskan bahwa keluarga mereka sudah memiliki terlalu banyak hewan, sehingga mereka tidak dapat memelihara anak-anak anjing tersebut.

"Sayangnya, pada saat itu dianggap wajar oleh orang tua yang tidak dapat memiliki lebih banyak hewan di rumah ... untuk mengubur hewan-hewan itu dalam lubang agar mereka tidak bertahan hidup," kata Costa kepada GWR.

Baca Juga: Tragis! Salah Satu Singa Tertua di Kenya Dibunuh Penggembala

Sehari setelah mereka lahir, ayah Costa dengan cepat masuk ke gudang kayu dan mencuri anak-anak anjing saat induk anjing, Gira, pergi. Selama beberapa hari berikutnya, Costa dan saudara-saudaranya sangat sedih.

Namun kemudian mereka melihat Gira terus mengunjungi gudang kayu, meskipun anak-anak anjingnya seharusnya sudah tidak ada lagi di sana. Penasaran, saudara-saudara tersebut mengikutinya dan menemukan seekor anak anjing kecil yang tersembunyi dengan aman di tumpukan kayu. Mereka menyimpan anak anjing tersebut, Bobi, merahasiakannya dari orang tua mereka sampai matanya terbuka.

"Kami tahu bahwa ketika anjing itu membuka matanya, orang tua kami tidak akan lagi menguburnya," kata Costa kepada GWR.

Bobi adalah anjing Rafeiro do Alentejo murni, jenis anjing yang sering digunakan untuk menjaga properti dan ternak. Anjing-anjing ini biasanya hidup sekitar 12 hingga 14 tahun, tetapi Bobi telah hidup dua kali lipat dan sedikit lebih lama dari itu.

"Benar-benar hal yang tidak biasa," kata Erik Olstad, seorang dokter hewan dari University of California di Davis, kepada Andrea Salcedo dari Washington Post. "Pemilik selalu bertanya kepada saya, 'Bagaimana cara membuat anjing saya hidup sepanjang mungkin?' Itu pertanyaan yang rumit karena ada begitu banyak faktor yang memengaruhi harapan hidup."

Costa mengaitkan umur panjang Bobi dengan makanan manusia yang tidak berbumbu, kebebasannya menjelajah tanpa terikat melalui hutan dan lahan pertanian di sekitar rumah, serta suasana pedesaan yang tenang di mana ia tumbuh dewasa.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Anadolu