Heboh Video Sawah Ubud Ketahuan Ada di Iklan Pariwisata Pemerintah Filipina, Agensi Iklan Minta Maaf
Kompas dunia | 3 Juli 2023, 06:40 WIBMANILA, KOMPAS.TV - Pejabat pariwisata Filipina merasa malu setelah para pembuat iklan video promosi Filipina sebagai tujuan wisata mengakui menggunakan gambar-gambar dari negara lain, salah satunya tentang sawah yang ternyata berada di Tegalalang, Ubud, Bali.
Perusahaan periklanan DDB Filipina, seperti dilaporkan oleh Straits Times, Minggu (3/7/2023), meminta maaf atas gambar-gambar yang "sangat tidak pantas", termasuk sawah di Tegalalang, Ubud, Bali, Indonesia, dan lokasi lain yang sebenarnya berada di Brasil maupun Uni Emirat Arab.
Perusahaan itu membuat video kampanye pariwisata "Love the Philippines" yang diluncurkan pada 27 Juni dengan biaya hanya sebesar USD900.000 atau setara Rp13,5 miliar.
Kementerian Pariwisata Filipina, Sabtu (1/7/2023) malam, mengumumkan mereka sedang menyelidiki dugaan bahwa video dari DDB tersebut mencakup "gambar-gambar tidak asli (Filipina)". Video tersebut kemudian dihapus dari halaman Facebook mereka.
Blogger terkenal di Filipina, Sass Rogando Sasot, memposting di Facebook bahwa beberapa gambar dalam video kampanye tersebut berasal dari negara lain.
Analisis oleh tim Fact Check yang dikutip Straits Times mengonfirmasi beberapa video menampilkan tempat-tempat di Brasil, Indonesia, Swiss, dan Uni Emirat Arab.
DDB sendiri pada Minggu (2/7/2023), meminta maaf karena menggunakan "gambar-gambar dari stok luar negeri" dan menggambarkannya sebagai "kelalaian yang sangat disayangkan dari agensi kami".
Baca Juga: Ketakutan Lihat Lava Pijar Erupsi Gunung Mayon, Belasan Ribu Warga Desa Filipina Dievakuasi
"Dalam hal ini, proses penyeleksian dan persetujuan yang tepat seharusnya diikuti dengan ketat," kata DDB dalam pernyataan mereka, "Penggunaan gambar-gambar dari stok luar negeri dalam kampanye yang mempromosikan Filipina sangat tidak pantas dan bertentangan dengan tujuan DOT (Departemen Pariwisata)."
Menurut DDB, video tersebut diproduksi dengan biaya sendiri.
Kementerian Pariwisata Filipina dalam pernyataannya mengatakan mereka berulang kali mencari konfirmasi dari DDB tentang keaslian dan kepemilikan semua materi yang terdapat dalam AVP (presentasi audio visual) dan gambar utama yang disajikan kepada Departemen (Pariwisata).
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times / Philippines Star