PBB Kembali Beri Peringatan: Bila Hak Perempuan Masih Dibatasi, Dunia Tidak Mungkin Mengakui Taliban
Kompas dunia | 22 Juni 2023, 22:42 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Afghanistan Roza Otunbayeva menegaskan, tidak mungkin komunitas internasional mengakui Taliban, kecuali kelompok itu mencabut larangan terhadap hak-hak perempuan.
Kepada Taliban, Otunbayeva mengatakan pembatasan yang mereka berlakukan terhadap perempuan dan anak perempuan telah menghambat pengakuan internasional atas peran mereka di Afghanistan.
"Kami sudah menyampaikan kepada mereka (Taliban), selama keputusan ini ada, hampir tidak mungkin pemerintah mereka akan dapat pengakuan komunitas internasional," tutur Otunbayeva di hadapan Dewan Keamanan PBB, Rabu (21/6/2023).
Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk bekerja dengan organisasi internasional, termasuk PBB, sejak April lalu.
"Kami tidak diberi penjelasan oleh otoritas de facto terkait larangan ini dan tidak ada jaminan (larangan) itu akan dicabut," kata Otunbayeva.
Dia menegaskan staf perempuan Afghanistan tidak akan digantikan oleh laki-laki, serta menuntut Taliban agar mencabut larangan tersebut agar PBB bisa melanjutkan pekerjaannya untuk mendukung rakyat Afghanistan.
''Rezim Taliban tetap picik dan otokratis. Komposisi pemerintahan de facto seluruhnya laki-laki, dan hampir seluruhnya berasal dari Pashtun Taliban dan basis politik pedesaan,'' ujar dia.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Desak Taliban Batalkan Pembatasan bagi Perempuan dan Anak
Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021, negara itu menghadapi gangguan dalam penyaluran bantuan keuangan internasional serta menyebabkan krisis ekonomi, kemanusiaan, dan HAM.
Penguasa Taliban melancarkan serangan berkelanjutan terhadap HAM, meskipun mereka mengeklaim berkomitmen untuk melindungi HAM dan perempuan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Anadolu