Putin Membela Diri usai Dinasihati Presiden Afrika Selatan untuk Hentikan Perang di Ukraina
Kompas dunia | 18 Juni 2023, 14:00 WIBST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin membela diri setelah dinasihati Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa untuk menghentikan perang di Ukraina.
Hal tersebut terjadi ketika Putin bertemu Ramaphosa di St. Petersburg, Rusia, Sabtu (17/6/2023).
Ramaphosa datang ke St. Petersburg sebagai bagian dari misi perdamaian bersama perwakilan enam negara Afrika lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (16/6/2023) mengatakan kepada delegasi tersebut bahwa ia tak akan berbicara dengan Rusia selama mereka masih menjajah tanah Ukraina.
Baca Juga: Rusia: Proposal Damai Ide yang Bagus, tapi Diadang Ukraina
Sementara Putin mengatakan kepada para pemimpin negara-negara Afrika itu bahwa Ukraina selalu menolak untuk berbicara.
Pada pertemuan di St. Petersburg, Ramaphosa meminta kedua pihak mengembalikan tahanan perang, dan agar Rusia mengembalikan anak-anak yang dideportasi paksa ke rumah mereka.
Mendengar hal itu, Putin langsung menginterupsi dan membela diri dengan mengeklaim Rusia melindungi anak-anak itu.
"Anak-anak sangat suci. Kami memindahkan mereka keluar dari zona konflik, menyelamatkan nyawa dan kesehatan mereka,” kata Putin, dikutip dari BBC.
Putin sendiri didakwa melakukan kejahatan perang oleh Mahkamah Pidana Internasional karena memindahkan anak-anak Ukraina yang berada di daerah yang diduduki Rusia.
PBB sendiri mengungkapkan mereka memiliki bukti adanya pemindahan ilegal ratusan anak Ukraina ke Rusia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC