PBB: Konflik Dunia Sebabkan 110 Juta Orang Terusir dari Tempat Asal, 4,4 Juta Hidup Tanpa Negara
Kompas dunia | 14 Juni 2023, 16:32 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) melaporkan, jumlah orang yang terusir paksa karena konflik, persekusi, atau pelanggaran hak asasi manusia memecahkan rekor tertinggi.
UNHCR menyebut 110 juta orang terusir dari kampung halaman dan 35 juta di antaranya terpaksa mengungsi ke negara lain.
Konflik militer vs paramiliter di Sudan yang pecah sejak April 2023 lalu menambah panjang daftar yang telah diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina, perang sipil Myanmar, hingga konflik di Republik Demokratik Kongo dan Ethiopia tersebut.
"Ini adalah dakwaan tentang kondisi dunia kita saat ini," kata Kepala UNHCR Filippo Grandi dikutip Associated Press, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: Pengungsi Suriah Mengamuk dan Tusuk 4 Balita di Gunung Alpen, Saksi Mata Eks Pemain Liverpool
Dalam peluncuran Global Trends Report for 2022 UNHCR, Grandi menyebut jumlah situasi darurat pada 2022 meningkat hingga tiga sampai empat kali lipat.
"Kami selalu dihadapkan dengan situasi darurat. Sangat sedikit yang masuk ke tajuk berita utama Anda," kata Grandi.
Konflik Sudan yang pecah pada April lalu disebut membuat hampir dua juta orang terusir. Sedangkan selama 2022, setidaknya 19 juta orang terusir dari kampung halaman, termasuk lebih dari 11 juta orang di Ukraina yang kabur dari invasi Rusia.
Sementara konflik-konflik di Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, dan Myanmar membuat lebih dari sejuta orang terusir pada 2022.
Sebagian besar orang yang terusir paksa berlindung di wilayah negara sendiri. Sekitar 35 juta atau sepertiga di antaranya memutuskan untuk mengungsi ke luar negeri.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Associated Press