Menhan Rusia Klaim Moskow Hancurkan Ratusan Persenjataan Ukraina Sebulan Terakhir, Ini Daftarnya
Kompas dunia | 31 Mei 2023, 02:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan pasukan Rusia mencegat dan menghancurkan 196 roket HIMARS, 16 roket HARM, dan 29 rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow, Selasa (30/5/2023). Selain itu, pasukan Rusia juga menewaskan lebih dari 16.000 pasukan Ukraina termasuk 16 pesawat, lebih dari 400 tank, 466 drone dan kendaraan lapis baja lainnya dalam sebulan terakhir.
"Pasukan Rusia terus melancarkan serangan yang efektif terhadap musuh. Kerugian yang mereka alami dalam sebulan terakhir ini mencapai lebih dari 16.000 pasukan, 16 pesawat, 5 helikopter, 466 drone, lebih dari 400 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, serta 238 meriam lapangan dan mortir," ujar Shoigu dalam pertemuan video dengan jajaran petinggi dan jenderal angkatan bersenjata Rusia, seperti laporan TASS, Selasa (30/5).
Shoigu dalam pertemuan itu menambahkan, pasukan Rusia juga mencegat dan menghancurkan 196 roket HIMARS, 16 roket HARM, dan 29 rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow dalam rentang waktu yang sama, yaitu satu bulan terakhir.
Shoigu juga menambahkan, pasukan Rusia sedang melacak pasokan senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina dan melancarkan serangan terhadapnya, kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, pada hari Selasa.
Shoigu menambahkan, Rusia sedang melacak pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina dan melancarkan serangan terhadap pasokan tersebut.
"Mereka [negara-negara Barat] terus meningkatkan pasokan peralatan dan senjata ke Ukraina. Kita memantau volume dan rute pasokan tersebut, dan ketika kita mendeteksinya, kita langsung menyerang. Dalam beberapa hari terakhir, gudang senjata besar dari negara-negara Barat di Khmelnitsky, Ternopol, dan Nikolayev berhasil dihancurkan, termasuk sistem rudal anti-pesawat Patriot Amerika di Kiev juga terkena serangan," ujar Shoigu dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Ukraina Kirim 8 Drone Serang Moskow, Rusia Klaim Tembak Jatuh 5 dan Retas 3 Drone
Pejabat militer teratas ini juga mencatat negara-negara Barat menuntut agar Kiev melancarkan serangan penuh meskipun mengalami kerugian yang signifikan terhadap personelnya.
Bantuan militer yang diberikan kepada Kiev oleh negara-negara Barat tidak akan berdampak pada hasil dari operasi militer khusus kata Shoigu. "Bantuan militer untuk Ukraina hanya akan memperpanjang tindakan militer, tetapi tidak dapat mempengaruhi hasil dari operasi militer khusus," tegas kepala pertahanan Rusia tersebut.
Menurut Shoigu, Kiev terus melancarkan serangan terhadap fasilitas sosial dan melakukan tindakan teroris terhadap warga negara Rusia dengan menggunakan senjata NATO. "Angkatan bersenjata kami dengan tegas melawan militan Ukraina," tambahnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS