> >

Serangan Drone Rusia Guncang Kiev, Satu Orang Tewas dan Pertahanan Udara Hancurkan 20 Drone Lebih

Kompas dunia | 28 Mei 2023, 11:33 WIB
Kondisi rumah yang hancur karena serangan drone di Kiev, Sabtu (27/5/2023). (Sumber: KYIV CITY MILITARY ADMINISTRATION Via BBC)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia telah meliuncurkan serangan drone dalam operasi semalaman ke Ibu Kota Ukraina Kiev, Sabtu (27/5/2023).

Wali Kota Kiev, Vitaly Klitschko mengungkapkan seorang pria tewas karena serangan itu.

Ia dilaporkan tewas setelah tertimpa serpihan drone di dekat stasiun pompa bensin.

Selain itu, seorang perempuan juga dikabarkan terluka karena insiden yang sama.

Baca Juga: Cara Keji Israel Halangi Bangkitnya Palestina, Usir Mahasiswa Arab yang Kibarkan Bendera Palestina

Dilansir dari BBC, Klitschko mengungkapkan pertahanan udara Kiev, telah menjatuhkan 20 drone yang menuju Kiev.

Tetapi kemudian gelombang drone baru muncul dan mendekati Ibu Kota Ukraina.

Rusia akhir-akhir ini meningkatkan serangan ke Kiev, mencoba membanjiri pertahanan kota.

Pada Minggu (28/5/2023) pagi, peringatan penyerbuan udara berbunyi di 12 wilayah Ukraina, dari Volyn hingga ke Dnipropetrovsk.

 

Klitschko mengatakan setidaknya dua gedung pencakar langit di distrik yang berbeda di Kiev terbakar, setelah ditabrak oleh bagian drone yang jatuh.

Petugas gawat darurat pun telah dikerahkan untuk menolong korban.

Pada serangan baru-baru ini, Rusia menggunakan pa yang disebut drone kamikaze, begitu juga rudal balistik jarak menengah dari kapal selam.

Baca Juga: Putaran Kedua Pemilu Turki, Pengamat: Erdogan Diuntungkan Kontrolnya Terhadap Arus Informasi

Serangan tersebut terjadi menjelang serangan balasan meluas dari Ukraina.

Pada Sabtu, Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, mengatakan serangan untuk merebut kembali wilayah dari jajahan Presiden Rusia, Vladimir Putin akan dimulai besok, atau sehari berikutnya, atau dalam sepekan.

Ukraina memang telah lama menyiapkan serangan balasan.

Tetapi mereka menginginkan waktu yang lebih banyak untuk melatih tentara dan menerima peralatan militer dari sekutu Barat.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU