KTT G7 Digelar di Hiroshima Jepang: Siapa yang Hadir, Apa yang Akan Dibahas?
Kompas dunia | 19 Mei 2023, 05:25 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Pemimpin tujuh negara demokrasi terkuat di dunia akan berkumpul akhir pekan ini untuk KTT Group of Seven (G7) di Hiroshima, Jepang.
Mulai dari munculnya negara-negara berkembang yang penting hingga kekhawatiran keamanan, termasuk agresi yang meningkat dari China, Korea Utara, dan Rusia, inilah tinjauan mengenai G7, siapa yang akan menghadiri dan beberapa isu kunci, seperti laporan Associated Press, Jumat, (19/5/2023)
Apa itu KTT G7
Kelompok G7 adalah kelompok informal dari negara-negara industri terkemuka. Anggotanya terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Tahun ini giliran Jepang menjadi tuan rumah, tetapi kepemimpinan KTT G7 berputar di antara ketujuh anggotanya. Dua perwakilan dari Uni Eropa juga bergabung pada acara yang akan berlangsung di Hiroshima, kota tempat terjadinya serangan atom pertama di dunia pada akhir Perang Dunia II tersebut.
Seperti yang biasa dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, pemimpin dari beberapa negara non-G7 dan organisasi internasional juga akan berpartisipasi dalam sesi-sesi tertentu.
Para pemimpin membahas berbagai isu, termasuk kebijakan ekonomi, keamanan, perubahan iklim, energi, dan kesetaraan gender.
KTT pertama kali diadakan pada tahun 1975, saat Prancis menjadi tuan rumah pertemuan kelompok G-6 saat itu untuk membahas penanganan resesi yang diikuti embargo minyak Arab. Kanada bergabung sebagai anggota ketujuh setahun kemudian.
Rusia bergabung untuk membentuk G-8 pada tahun 1998, tetapi kemudian dikeluarkan setelah aneksasi Crimea oleh Moskow pada tahun 2014.
Baca Juga: KTT G7 zkan Mengundang Delapan Negara Berkembang Termasuk Indonesia
Siapa yang Lain akan Hadir di KTT G7?
Tahun ini, pemimpin Australia, Brasil, Komoro, Kepulauan Cook, India, Indonesia, Korea Selatan, dan Vietnam diundang, seiring dengan penekanan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida terhadap pentingnya menjalin hubungan dengan negara-negara berkembang di Global South dan sekutu serta mitra Amerika Serikat (AS).
Undangan kepada pemimpin di luar G7 dimaksudkan untuk memperluas kerja sama ke sejumlah negara yang lebih luas.
Bagian G7 dalam aktivitas ekonomi global telah menyusut menjadi sekitar 30% dari sekitar 50% empat dekade yang lalu.
Ekonomi berkembang seperti China, India, dan Brasil telah membuat kemajuan besar, sehingga memunculkan pertanyaan tentang relevansi G7 dan peranannya dalam memimpin ekonomi dunia yang semakin bergantung pada pertumbuhan di negara-negara yang lebih miskin.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press