Kelompok Bersenjata Serang Penduduk Desa di Nigeria, 29 Orang Tewas
Kompas dunia | 17 Mei 2023, 07:04 WIBABUJA, KOMPAS.TV – Kelompok bersenjata menyerang beberapa desa di Nigeria sehingga menyebarkan ketakutan. Menurut pihak berwenang, Selasa (16/5/2023), serangan ini menewaskan 29 orang dan menghancurkan puluhan rumah warga desa.
Setelah serangan itu, masih banyak penduduk desa yang hilang pada Selasa malam. Serangan ini diduga menargetkan komunitas terpencil di Nigeria.
Orang-orang bersenjata itu menargetkan tiga desa di wilayah pemerintah daerah Mangu, negara bagian Plateau pada Senin malam.
"Mereka membunuh warga desa dengan tembakan atau membakar penduduk desa di dalam rumah,” kata salah satu penduduk desa, Philip Pamshak, seperti dikutip Associated Press.
Baca Juga: Koki Nigeria Pecahkan Rekor Dunia, Masak 100 Jam Non-Stop
“Saat saya berbicara dengan Anda, mereka masih menyerang orang. Ketegangan masih tinggi dan ada tempat-tempat yang masih dikuasai para bandit, sehingga orang tidak bisa pergi dan memeriksa apakah ada orang lain yang terbunuh,” kata Pamshak.
Gubernur Simon Lalong mengatakan dia terganggu oleh serangan itu dan mengarahkan pasukan keamanan untuk mencari tersangka dan mengadili mereka.
"Dia (gubernur) menggambarkan ini sebagai upaya oleh penjahat untuk mengembalikan negara bagian ke hari-hari yang kelam dan penuh penderitaan," kata Makut Macham, juru bicara Lalong.
Serangan semacam itu merajalela di banyak bagian wilayah utara Nigeria, di mana beberapa kelompok bersenjata menargetkan desa-desa dengan keamanan yang tidak memadai. Mereka membunuh atau menculik penduduk dan wisatawan untuk mendapatkan uang tebusan.
Penangkapan jarang terjadi dalam serangan semacam itu, yang biasanya tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun dalam serangan-serangan sebelumnya, pihak berwenang mengidentifikasi mayoritas penyerang sebagai mantan penggembala yang mengangkat senjata setelah puluhan tahun konflik dengan petani. Umumnya konflik disebabkan karena akses terbatas pada tanah dan air.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press