KTT G7 zkan Mengundang Delapan Negara Berkembang Termasuk Indonesia
Kompas dunia | 15 Mei 2023, 10:10 WIB
TOKYO, KOMPAS.TV - KTT G7 yang terdiri dari negara-negara demokrasi kaya akan bertemu di Horoshima pada minggu ini. Selain tujuh negara kaya yang merupakan anggotanya, pertemuan juga akan mengundang delapan negara tamu, Indonesia termasuk di dalamnya.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengundang Korea Selatan, Australia, India, Brasil, Vietnam, Indonesia, Komoro, dan Kepulauan Cook.
Delapan negara undangan ini diperkirakan merupakan bagian dari langkah diplomatik rumit dan berisiko tinggi yang dimaksudkan untuk menyelesaikan krisis paling serius di dunia.
Baca Juga: Menlu Rusia Klaim Belasan Negara Tertarik Gabung BRICS, Impian Moskow Saingi G7 Terwujud?
Para analis memperkirakan, Kishida berharap perpaduan negara-negara ini akan membantu upaya melawan ketegasan China dan invasi Rusia ke Ukraina. Dia juga menginginkan ikatan yang lebih kuat Amerika Serikat dan dengan negara berkembang, serta membuat kemajuan dalam bekerja menuju dunia yang bebas nuklir, sesuatu yang terlihat semakin sulit di tengah ancaman nuklir Korea Utara dan Rusia.
Dikutip dari Associated Press, berikut adalah agenda yang diperkirakan menjadi pembahasan dalam KTT G7, yang beranggotakan Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Kanada, Italia, dan Uni Eropa.
Sikap Terhadap Serangan Rusia dan Ancaman China ke Taiwan
Seperti yang dilakukan para diplomat top mereka bulan lalu dalam sebuah pertemuan di Nagano, Jepang, para pemimpin negara-negara G-7 akan mencoba membentuk front persatuan melawan ancaman China ke Taiwan dan perang Rusia di Ukraina.
“G-7 berkomitmen untuk menegakkan tatanan internasional, dan sebagian besar anggotanya berada di Eropa, jadi mendukung Ukraina melawan invasi Rusia adalah prioritas utama,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.
“Sebagai pilar G-7 di Asia, Jepang secara khusus berfokus pada pemutakhiran tatanan internasional untuk mengatasi kebangkitan China,” kata Easley. “Agenda dan undangan khusus pemerintah Kishida untuk KTT Hiroshima mencerminkan upaya untuk tidak menahan China tetapi untuk memperluas koalisi internasional yang membela standar perilaku negara.”
Baca Juga: UE dan G7 Tetapkan Pembatasan Harga Minyak Rusia, India Tak Mau Ikutan: Harga Murah Untungkan Kami
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press