> >

Media Asing Ungkap Presiden Jokowi Bersuara Keras Atas Kritik Lambatnya Penyelesaian Masalah Myanmar

Kompas dunia | 12 Mei 2023, 05:15 WIB
Media asing melaporkan diksi suara keras Presiden Indonesia Joko Widodo terhadap mereka yang mengkritik kurangnya kemajuan dalam penerapan rencana perdamaian ASEAN untuk menyelesaikan krisis di Myanmar. (Sumber: Kompas TV/Antara)

"Ini sangat sulit dilakukan. Akan memakan waktu yang lama," tambah Lee.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, yang berada di konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo, mengatakan kurangnya kemajuan dalam implementasi konsensus "tidak berarti ASEAN harus menyerah, terutama menyerah pada prinsip dalam Piagam ASEAN" yang, antara lain, menyatakan pengambilan keputusan harus didasarkan pada konsultasi dan konsensus dengan negara anggota.

Dalam sesi wawancara singkat setelah konferensi pers, Retno mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa kemajuan telah dicapai dalam implementasi rencana perdamaian, seperti akses ke pihak-pihak terkait dalam distribusi bantuan kemanusiaan.

"Sekarang, akses telah diberikan, sehingga mereka dapat berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait... dan kami akan terus memperluas pengiriman bantuan kemanusiaan."

Menanggapi pertanyaan dari The Straits Times tentang perbedaan pandangan di antara para pemimpin dalam menangani krisis tersebut, Retno mengatakan, "Hal ini sangat wajar bahwa ada perbedaan pandangan."

"Tapi yang jelas adalah bahwa semua pemimpin sepakat akan pentingnya mendesaknya implementasi konsensus lima poin. Kita masih bersatu dan kuat dalam melihat kepentingan mendesak dalam melaksanakannya," tambahnya.

Dia mengatakan, "Belum mencapai kesepahaman bersama tidak berarti tidak akan ada solusi. Kita akan mencoba lagi dan lagi. Dan kesejahteraan rakyat adalah prioritas utama."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU