> >

Sehari usai Bombardir Gaza, Pasukan Israel Tembak Mati 2 Pemuda Palestina

Kompas dunia | 10 Mei 2023, 14:10 WIB
Massa mengusung jenazah warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel menuju ke pemakaman di Gaza City, Selasa (9/5/2023). (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Pasukan Israel menembak mati dua pemuda Palestina di Qabatiya, utara Tepi Barat, Rabu (10/5/2023) dini hari waktu setempat. Militer Israel mengeklaim dua pemuda itu adalah anggota kelompok milisi Palestina.

Militer Israel menyebut dua pemuda itu menembaki pasukan yang tengah menjalankan operasi di Qabatiya. Tel Aviv menyebut pasukannya membalas tembakan, kemudian melumpuhkan dan menyita senjata api penyerang.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi kedua korban tewas bernama Ahmad Assaf (19) dan Rani Qatanat (24). Hingga berita ini diturunkan, belum ada kelompok milisi Palestina yang mengeklaim kedua pemuda itu sebagai anggotanya.

Baca Juga: Uni Eropa Batalkan Resepsi Diplomatik di Israel, Tolak Tokoh Ekstremis Yahudi di Kabinet Netanyahu

Penembakan ini terjadi usai Israel membombardir Jalur Gaza pada Selasa (9/5) lalu. Serangan ini menewaskan tiga anggota senior milisi Jihad Islam dan 10 orang lain, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Akibat serangan udara ke Gaza kemarin, kelompok-kelompok milisi Palestina menjanjikan tindakan balasan.

Pemerintah Israel pun menanggapi ancaman tersebut dengan menutup sekolah-sekolah dan meminta warga di wilayah selatan Israel untuk bersiaga di dekat selter bom.

Tensi Israel-Palestina memanas beberapa bulan belakangan seiring intensifnya operasi militer Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pada April lalu, situasi juga sempat memanas akibat penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa.

Menurut data Associated Press, sepanjang 2023, tercatat ada 107 orang Palestina yang dibunuh Israel. Setengah di antaranya diketahui sebagai anggota milisi.

Sebaliknya, serangan Palestina ke Israel pada kurun yang sama menewaskan 20 orang.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU