Juri Pengadilan Putuskan Donald Trump Bersalah Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Terima Kompensasi
Kompas dunia | 10 Mei 2023, 07:25 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Sebuah panel juri pada pengadilan di New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (9/5/2023) kemarin, memvonis Donald Trump bertanggung jawab atas kasus pelecehan seksual terhadap penulis E. Jean Carroll tahun 1996 dan memberikannya kompensasi sebesar US$5 juta.
Keputusan ini dinilai bisa menghantui sang mantan presiden saat ia berusaha kembali ke Gedung Putih pada Pemilu Presiden 2024.
Seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Rabu (10/5), keputusan ini diumumkan di sebuah pengadilan federal di New York City pada hari pertama pemeriksaan panel juri.
Para juri menolak klaim Carroll bahwa dia diperkosa, tetapi menemukan Trump bertanggung jawab atas pelecehan seksual dan pencemaran nama baik Carroll setelah dia mengungkapkan tuduhannya secara publik.
Trump memilih untuk tidak menghadiri sidang dan tidak hadir ketika keputusan dibacakan.
Carroll mengangguk saat keputusan dibacakan. Setelah itu, pengacaranya memeluknya, dan dia memeluk pendukungnya di galeri, tersenyum di antara derai air mata.
Pengacara Trump, Joseph Tacopina, bersalaman dengan Carroll dan memeluk pengacaranya, Roberta Kaplan. Saat ruang sidang kosong, suara tertawa dan tangis Carroll terdengar.
Trump segera melontarkan pernyataan di situs media sosialnya, mengklaim lagi bahwa ia tidak mengenal Carroll dan mengatakan putusan juri adalah sebuah "aib" dan "kelanjutan dari perburuan penyihir terbesar sepanjang masa".
Hasil sidang merupakan validasi bagi Carroll, satu dari lebih dari selusin wanita yang menuduh Trump melakukan pelecehan atau serangan seksual.
Baca Juga: Lagi! Seorang Perempuan Bersaksi Mengaku Alami Pelecehan Seksual dari Donald Trump
Dia mengungkapkan tuduhannya secara publik tahun 2019 bahwa Trump memperkosanya di ruang ganti sebuah toko department store mewah di Manhattan.
Trump, 76 tahun, membantah tuduhan tersebut, mengatakan ia tidak pernah bertemu Carroll di toko itu dan tidak mengenalnya. Trump menyebut Carroll sebagai "orang gila" yang membuat "cerita palsu dan menyesatkan" untuk menjual memoarnya.
Carroll, 79 tahun, telah meminta ganti rugi yang tidak tertentu, ditambah dengan pencabutan klaim fitnah Trump terhadap tuduhannya.
Sidang ini mengulang kembali topik sensitif tentang perilaku Trump terhadap perempuan.
Carroll memberikan kesaksian yang kadang-kadang emosional selama beberapa hari, didukung oleh dua teman yang memberi tahu para juri bahwa dia melaporkan serangan yang diduga terjadi pada saat itu dan beberapa hari setelah itu.
Juri juga mendengarkan kesaksian dari Jessica Leeds, mantan broker saham yang mengatakan bahwa Trump dengan tiba-tiba meraba-raba dirinya tanpa persetujuannya di dalam pesawat pada tahun 1970-an, dan dari Natasha Stoynoff, seorang penulis yang mengatakan bahwa Trump memaksanya menciumnya tanpa persetujuannya ketika ia mewawancarainya untuk sebuah artikel pada tahun 2005.
Juri yang terdiri dari enam pria dan tiga wanita juga melihat rekaman "hot mic" "Access Hollywood" yang terkenal pada tahun 2005 di mana Trump berbicara tentang mencium dan meraba-raba perempuan tanpa meminta izin.
The Associated Press biasanya tidak menyebutkan nama orang yang mengatakan bahwa mereka telah diserang secara seksual kecuali mereka muncul secara publik, seperti yang dilakukan oleh Carroll, Leeds, dan Stoynoff.
Baca Juga: Donald Trump Dituduh Lakukan Pemerkosaan, Mengira Korban sebagai Eks Istrinya
Tacopina mengatakan kepada juri pada argumen penutup hari Senin bahwa kesaksian Carroll terlalu jauh untuk dipercaya.
Dia mengatakan bahwa pelapor, Jessica Carroll mengarang cerita itu untuk meningkatkan penjualan memoar tahun 2019 di mana ia pertama kali mengungkapkan klaimnya secara publik dan untuk mencemarkan nama baik Trump atas alasan politik.
Pengacara Carroll, Roberta Kaplan, mengutip kutipan dari keterangan persidangan Trump pada Oktober dan komentarnya yang terkenal pada video "Access Hollywood" pada tahun 2005 di mana ia mengatakan bahwa dia sebagai seorang selebriti dapat meraba-raba organ tubuh perempuan yang terletak di pangkal paha tanpa perlu meminta izin.
Dia mendesak juri untuk percaya pada kliennya.
"Trump bahkan tidak repot-repot datang ke sini secara langsung," kata Kaplan.
Dia mengatakan banyak dari apa yang ia katakan dalam keterangannya di persidangan dan pernyataannya di publik "sebenarnya mendukung sisi kami dalam kasus ini."
"Dalam arti yang sangat nyata, Donald Trump adalah saksi terhadap dirinya sendiri," katanya. "Dia tahu apa yang dilakukannya. Dia tahu bahwa ia melakukan pelecehan seksual terhadap E. Jean Carroll."
Carroll bersaksi ia bertemu Trump secara kebetulan di toko Bergdorf Goodman di seberang gedung Trump Tower.
Dia mengatakan itu adalah interaksi yang santai di mana mereka saling menggoda tentang mencoba sebuah lingerie sebelum Trump menjadi kasar di dalam ruang ganti.
Tacopina memberi tahu juri bahwa tidak ada alasan untuk memanggil Trump sebagai saksi ketika Carroll bahkan tidak dapat mengingat kapan pertemuan dengan Trump terjadi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press