> >

Kampanye Oposisi di Turki Diserang, Pejabat Pro-Erdogan dan Polisi Dituduh Terllibat

Kompas dunia | 9 Mei 2023, 01:49 WIB
Arsip. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Acara kampanye oposisi Turki di Provinsi Ezurum, timur Turki diserang sekitar 200 orang pada Minggu (7/5/2023). (Sumber: Turkish Presidency via AP)

ANKARA, KOMPAS.TV - Acara kampanye oposisi Turki di Provinsi Ezurum, timur Turki diserang sekitar 200 orang pada Minggu (7/5/2023). Hal tersebut dikonfirmasi oleh Menteri Hukum Turki Bekir Bozdag pada Senin (8/5/2023).

Bozdag menyebut investigasi terkait insiden ini telah dibuka dan 13 orang ditangkap sejauh ini. Insiden ini terjadi hanya beberapa hari sebelum Pilpres Turki yang akan digelar pada 14 Mei mendatang.

Baca Juga: Erdogan Ungkap Pemimpin ISIS di Suriah Telah Tewas, Dilumpuhkan dalam Operasi Intelijen Turki

Kampanye tersebut dihadiri oleh Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu dari Partai Rakyat Republikan (CHP), oposisi utama bagi partai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Imamoglu berkampanye untuk capres pesaing utama Erdogan, Kemal Kilicdaroglu.

Dalam rekaman kejadian yang beredar, Imamoglu sedang berbicara di atas sebuah bus pada Minggu (7/5) ketika sekitar 200 massa melempar batu ke arahnya. Ia menuduh polisi dan pejabat pro-Erdogan terlibat dalam insiden ini.

"Ada penduduk yang terluka, dan kalian para polisi cuma berdiri saja," kata Imamoglu dalam video itu sebagaimana dikutip Associated Press.

"Gubernur Ezurum, Wali Kota Ezurum, saya akan menuntut kalian," lanjutnya.

Kilicdaroglu pun menanggapi insiden tersebut dengan menuduh massa sebagai "koalisi militeris" yang berniat "menakut-nakuti orang dari kotak suara."

Pemilihan presiden Turki pada tahun ini diprediksi bakal berlangsung ketat. Erdogan berpeluang mengamankan jabatan presiden ketiganya secara beruntun. Namun, survei-survei di Turki menunjukkan elektabilitas Kilicdaroglu sedikit unggul.

Baca Juga: Finlandia Sudah Bisa Tenang, Turki Setuju Tetangga Rusia Gabung NATO

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU