Indonesia Dilaporkan Segera Gabung BRICS, Pembicaraan akan Dilakukan Bulan Juni
Kompas dunia | 26 April 2023, 15:58 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Sembilan belas negara termasuk Indonesia dilaporkan menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok BRICS saat kelompok negara-negara pasar berkembang, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan bersiap untuk mengadakan pertemuan puncak tahunan di Afrika Selatan.
BRICS--akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa--adalah sebuah organisasi untuk menampung dan mewadahi negara-negara ambang industri. Istilah ini dipakai oleh pakar ekonomi AS Jim ONeal, seorang ekonom perusahaan keuangan global Goldman Sachs, pada tahun 2001. Negara-negara BRICS secara bersama-sama saat ini mewakili hampir seperlima dari perekonomian global.
Blok negara-negara tersebut akan bertemu di Cape Town pada tanggal 2-3 Juni untuk membahas perluasan anggota, kata Anil Sooklal, duta Afrika Selatan untuk kelompok tersebut dalam sebuah wawancara pada hari Senin, (24/4/2023) seperti laporan Bloomberg.
"Apa yang akan dibahas adalah perluasan BRICS dan cara-cara bagaimana ini akan terjadi," katanya.
"Tiga belas negara telah secara resmi mengajukan permintaan untuk bergabung dan enam lagi mengajukan permintaan secara informal. Kami menerima aplikasi untuk bergabung setiap hari," ia melanjutkan.
Seperti laporan Bloomberg, Arab Saudi dan Iran termasuk dalam negara-negara yang secara resmi mengajukan permintaan untuk bergabung, kata Sooklal pada bulan Februari.
Negara-negara lain yang telah menyatakan minat untuk bergabung termasuk Argentina, Uni Emirat Arab, Aljazair, Mesir, Bahrain, dan Indonesia, bersama dengan dua negara dari Afrika Timur dan satu dari Afrika Barat - yang tidak dia identifikasi.
Baca Juga: Mengenal Forum Internasional BRICS, Awalnya Dibuat oleh 4 Negara, Kini Banyak yang Ingin Bergabung
China menginisiasi pembicaraan tentang perluasan ketika menjadi ketua BRICS tahun lalu, ketika ekonomi terbesar kedua di dunia mencoba membangun pengaruh diplomatis untuk melawan dominasi negara-negara maju di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perluasan yang diusulkan memicu kekhawatiran di antara anggota lain bahwa pengaruh mereka akan tereduksi, terutama jika sekutu dekat Beijing diterima.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Bloomberg