> >

Perempuan Ukraina Blak-blakan Ungkap Kekejian Tentara Rusia, Dipaksa Menggali Kuburannya Sendiri

Kompas dunia | 20 April 2023, 13:13 WIB
Tentara Rusia di Kherson. (Sumber: AP Photo, File)

Ia kemudian dibawah ke tempat yang disebutnya sebagai ruang penyiksaan dan ditahan selama lima hari.

Di sana ia dipukuli, dipaksa membuka baju, diiris dengan pisau dan diancam diperkosa dan dibunuh.

“Saya juga dibawa keluar lapangan dan mereka memukuli saya, dan meletakkan pistol di samping kepala saya, seperti akan mengeksekusi saya,” ujarnya.

“Mereka juga memaksa saya menggali kuburan sendiri,” kata Lyubov.

Sidang ini diadakan ketika beberapa anggota parlemen bekerja untuk menggalang dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina, dan mendorong pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memperkuat senjata tehadap Kiev.

“Ini lebih dari kejahatan perang, ini lebih dari kejahatan kemanusiaan,” kata Ketua Komite Michael McCaul dalam pembukaan sidang.

 

“Apa yang kita saksikan di Ukraina adalah genosida,” ujarnya.

Anggota republican perwakilan Texas itu menegaskan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin dan pejabat senior Kremlin telah jelas mengungkapkan keinginan untuk secara sistematis menghapus keberadaan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Ingatkan Korsel Tidak Kirim Senjata ke Ukraina, karena Putin Juga Bisa Kirim ke Korea Utara

“Dunia bebas tak bisa duduk diam dan membiatrkan ini terjadi. Sudah di luar waktu pemerintahan ini, bersama dengan sekutu kami, memberi Ukraina senjata yang mereka butuhkan untuk menang,” katanya, merujuk pada sistem rudal jarak jauh seperti ATACMS.

Anggota Rangking DPR AS, Gregory Meeks, juga memberikan dukungannya kepada Ukraina.

“Orang Ukraina harus menghadapi semua konsekuensi dari tindakan jahat ini,” ujar Meeks.

“Itu akan bertahan seumur hidup, bekas luka, trauma,” kata perwakilan Demokrat New York.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNN


TERBARU